Liputan6.com, Mekah - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengunjungi lokasi crane jatuh di Masjidil Haram, Kota Mekah. Sebelumnya, sang raja juga mengunjungi korban terluka di rumah sakit pada Sabtu 12 September lalu.
Raja Salman mengatakan penyebab tumbangnya crane akan dipastikan. "Kami akan menyelidiki penyebab jatuhnya crane dan akan mengumumkan hasilnya kepada masyarakat," ucap Raja Salman seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Senin (14/9/2015).
Ia juga mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga korban tewas. Namun, sebagian saksi meyakini runtuhnya crane di masjid terbesar di Mekah ini akibat angin kencang, sehingga 111 orang tewas dan ratusan anggota jemaah terluka.
Al Arabiya News membuat laporan awal mengenai korban tewas sebanyak 111 orang. Mereka terdiri dari 15 warga Pakistan, 23 warga Mesir, 10 penduduk India, 25 orang Iran, 6 warga malaysia, 25 warga Bangladesh, 1 warga Aljazair, dan 1 penduduk Afghanistan.
Hanya saja Al Arabiya tidak mencantumkan 10 anggota jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia.
Keterangan Kadaker Mekah
Sementara itu pernyataan resmi yang dikeluarkan pemerintah Indonesia yang diwakili Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat mengungkap temuan baru.
Tambahan 3 orang jemaah yang wafat asal Indonesia bukan dari daftar jemaah yang terluka akibat terjungkalnya crane pada Jumat 11 September lalu. Ketiganya baru teridentifikasi meninggal dunia. Sebelumnya hanya 7 orang yang teridentifikasi.
"Total semua jemaah haji Indonesia yang wafat musibah crane tumbang menjadi 10 orang," beber Arsyad saat jumpa pers di Kantor Haji Indonesia di Mekah, Arab Saudi.
Korban meninggal jemaah Indonesia akan dimakamkan di pemakaman umum Sharaya, Mekah. "Kami sudah menyampaikan ke muasasah (semacam institusi yang melayani akomodasi jemaah haji) tentang jemaah haji Indonesia yang meninggal," imbuh Arsyad.
Ia mengatakan pula, semua akomodasi jemaah haji Indonesia dikelola oleh Muasasah Asia Tenggara yang memiliki tim operasional yang disebut maktab. Maktab tersebut kelak yang akan mengurus pemakaman jenazah jemaah haji Indonesia yang menjadi korban musibah crane tumbang di Masjidil Haram.
Advertisement
"Jadi bukan kami yang melakukan pemakaman. Setelah ada pemberitahuan (dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji atau PPIH), maktab mengambil jenazah dan akan diberi waktu seandainya ada (keluarga) yang mau melihat dan bertemu jenazah sebelum dimakamkan," tandas Arsyad. (Ans/Ado)