Liputan6.com, Jakarta - Penanganan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan, mendapat perhatian serius Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Presiden ke-6 RI ini mengaku menerima banyak pesan melalui akun media sosialnya dari warga Riau terkait penanganan asap untuk disampaikan kepada pemerintah.
Pantauan Liputan6.com hingga Selasa (15/9/2015) dini hari, ada 7 tweet akun @SBYudhoyono dengan tanda *SBY* terkait masalah penanganan kebakaran hutan dan kabut asap. Berikut di antaranya:
"Saya tahu pemerintah tengah tangani gangguan asap ini. BNPB, TNI, Polri & petugas lain secara serius juga berupaya padamkan api & asap *SBY*," kicau akun @SBYudhoyono pada Senin sore 14 September 2015.
Advertisement
Sebelum melanjutkan kicauannya, SBY terlebih dahulu meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo. "Namun, karena ini amanah, pesan tsb saya sampaikan kpd pemerintah. Maaf Bapak Presiden, saya tidak punya niat buruk apapun *SBY*."
"Sore ini, harapan rakyat Riau tsb saya sampaikan kpd Bapak Wakil Presiden. Pak Jusuf Kalla memberikan tanggapan secara positif *SBY*," imbuh SBY.
SBY pun mengakui masalah kebakaran hutan dan kabut asap cukup kompleks. Karena itu, diperlukan kepemimpinan, kesatuan komando, peralatan, dan pengerahan petugas.
"Pencegahan & tanggung jawab daerah penting. Reaksi cepat pusat penting. Hukum mesti ditegakkan dgn tegas bagi yg lalai & membakar *SBY*," pungkas akun @SBYudhoyono.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyatakan, Provinsi Riau telah berstatus darurat asap. Penetapan ini dilakukan menyusul terus meningkatnya volume asap yang menyelimuti hampir seluruh wilayah di Provinsi Riau.
"Pagi tadi saya sudah berbicara dengan Gubernur dan jajaran Muspida Riau. Hari ini Provinsi Riau dinyatakan Darurat Asap. Gubernur Riau sudah membuka posko-posko kesehatan di tengah masyarakat," ujar Siti Nurbaya melalui pesan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Senin 14 September 2015. (Ans/Mvi)