Liputan6.com, Serang - Kekerasan terhadap anak di Provinsi Banten masih dikategorikan tinggi. Hal ini terlihat dari rangking yang ada, Banten menempati urutan ke 13 dari 34 provinsi tertinggi kejahatan terhadap anak.
"Banten termasuk tertinggi, diperingkat 13 dari 34 provinsi di bawah DKI Jakarta yang mempunyai tingkat kekerasan terhadap anak tertinggi. Jadi, belum dikatakan Kota Layak Anak Banten ini," ujar Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait, di sela-sela acara peringatan Hari Anak Nasional di Pendopo Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Banten, Senin 14 September 2015.
Arist mengatakan, untuk menuju Kota Layak Anak, seluruh lapisan masyarakat terutama guru, orangtua, dan pemerintah dapat memutus mata rantai kejahatan seksual terhadap anak. Sudah saatnya kekerasan terhadap anak dihentikan dengan cara memberikan pengawasan lebih terhadap kehidupan anak-anak.
"Orang dewasa agar bisa sadar melindungi setiap anak. Gerakan budaya dan agama harus jauh dari kekerasan. Orang dewasa ini harus memiliki pandangan bahwa setiap anak adalah suatu yang harus dilindungi. Sehingga Provinsi Banten ini agar dapat menuju kota yang layak anak," tegas dia.
Selama tahun 2015, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2 TP2A) Provinsi Banten menerima 150 kasus kekerasan terhadap anak dan baru 15 kasus yang diselesaikan.
Dari 8 kota dan kabupaten di Provinsi Banten, baru Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang dianggap sebagai wilayah layak anak.
Sedangkan wilayah Banten Selatan, yakni Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, dianggap masih jauh dari wilayah layak anak karena banyak ditemukan kasus kekerasan terhadap anak yang kerap dilakukan orang dewasa.
"Di awal tahun ini saja kita lihat kekerasan anak sudah terjadi di sejumlah wilayah di Banten, terutama di 3 wilayah, Lebak, Pandeglang, dan Serang. Tentu ini menjadi catatan yang harus ditingkatkan terhadap perlindungan anak," ujar Ketua P2-TP2A Provinsi Banten Adde Rossi Chaerunnisa, di tempat yang sama. (Mvi/Ans)
Arist Merdeka: Banten Belum Kota Layak untuk Anak
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Banten menerima 150 kasus kekerasan terhadap anak selama 2015.
diperbarui 15 Sep 2015, 07:58 WIBIlustrasi kekerasan pada anak. Sumber: Istimewa
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gempa Hari Ini Rabu 18 Desember 2024 di Indonesia, Getarkan Dawelor Dawera Maluku
Kejati Jakarta Geledah Kantor Dinas Kebudayaan Jakarta, Laptop hingga Ratusan Stempel Disita
Ciri-Ciri Tumbuhan Dikotil: Karakteristik, Struktur dan Contoh
Astronot China Pecahkan Rekor Dunia, Spacewalk Terlama Selama 9 Jam
Review Film Sorop Dibintangi Yasamin Jasem: Tiap Kali Pakde Dinyatakan Meninggal Kok Hidup Lagi?
Mitigasi Perubahan Iklim, 7 Kawasan Pesisir Riau Bakal Punya Hutan Mangrove "Baru"
Bappenas: Hampir 30 Tahun Indonesia Terjebak Middle Income Trap
VIDEO: Jokowi Dihapus dari PDIP, Gibran Pilih Fokus Bantu Presiden Prabowo
Bentrok Warga dengan Pekerja di Tanah Abang Jakpus, Polisi Buru Pelaku
Bawa Tikus, Mahasiswa Desak KPK Tangkap Harun Masiku
Ciri Kolesterol Naik: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Kim Kardashian Tetap Modis Meski Cedera Patah Kaki, Pakai Heels Berbalut Perban