Ribuan Guru Honorer Demo, Jalan Depan Gedung DPR Lumpuh

Mereka berunjuk rasa menuntut pemerintah agar memperhatikan kesejahteraan guru honorer.

oleh Audrey Santoso diperbarui 15 Sep 2015, 11:41 WIB
Demo Guru Honorer di Depan DPR (Liputan6.com/ Taufiqurrohman)

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan guru honorer memadati ruas jalan di depan Gedung DPR/MPR RI Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Mereka berunjuk rasa menuntut pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru honorer.

Ketua PGRI Kabupaten Tangerang Kosrudin yang mengkoordinir massa dari Kabupaten Tangerang mengatakan, pemerintah telah menjalankan kebijakan yang selama ini tidak proguru.

"Poin dari aksi kami, semua komponen pendidikan, baik guru honorer dan PNS, dua-duanya dalam kondisi tak sejahtera. Mereka diberi upah sedikit oleh Pemerintah. Contohnya di Tangerang, guru honorer hanya diberi upah 500 per bulan dan pembayaran upahnya tiap 3 bulan sekali. Di daerah Lebak Banten, guru honorer tidak diberi upah," kata Kosrudin kepada Liputan6.com di lokasi aksi, Selasa (15/9/2015).

Kebijakan mengenai Uji Kompetensi Guru (UKG) yang wajib diikuti semua guru PNS, dinilai justru menyulitkan kehidupan para guru. Karena guru yang tidak lulus UKG, akan mendapat penalti berupa pemotongan Tunjangan Profesi Guru (TPG).

"UKG itu malah tidak meningkatkan kualitas guru, malah menjagal kesejahteraan guru karena guru yang tidak lolos UKG, TPG-nya dihilangkan," tandas Kos.

Pria yang menjabat Kepala Bidang Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang itu berpendapat, UKG adalah upaya Pemerintah untuk memetakan guru yang kurang kompetitif di bidangnya, sehingga Pemerintah seharusnya meningkatkan pendidikan dan latihan (diklat) bukan menghilangkan TPG.

"UKG itu pemetaan untuk tahu mana saja guru yang harus dilatih. Dan kewajiban Pemerintah melatih, bukan guru diberi sanksi peniadaan TPG," ujar Kos.

Kosrudin menuturkan, ia bersama 2.000 guru honorer dari Kabupaten Tangerang bertolak ke Ibukota sejak pukul 05.00 WIB. Ia berharap aspirasinya didengar para pejabat pemerintahan karena di wilayahnya masih ada 20 ribu guru honorer yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Pantauan Liputan6.com, sekitar pukul 10.00 WIB, aparat kepolisian menutup jalan depan gedung DPR/MPR karena banyaknya guru yang turun ke jalan. Mobil, motor serta bus yang mencoba menerobos kerumunan massa pun diimbau memutar balik ke arah Semanggi.

Lumpuhnya jalanan depan Gedung DPR/MPR berlangsung selama 1,5 jam. Pukul 11.30 WIB, massa bergerak ke arah gedung Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB). (Ali/Sun)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya