JK: Efek Paket Kebijakan Ekonomi Butuh Waktu

Pemerintah akan fokus dalam melakukan deregulasi dari aturan yang menghambat perekonomian

oleh Silvanus Alvin diperbarui 15 Sep 2015, 20:27 WIB
Wapres Jusuf Kalla (JK) memberi sambutan pada peringatan Hari Konstitusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8). Dalam kesempatan itu, JK juga membuka grand final lomba cerdas cermat yang diselenggarakan MPR. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah diterbitkannya paket kebijakan ekonomi tahap satu, Rabu 9 September lalu, pasar belum memberikan respon positif. [Wakil Presiden Jusuf Kalla])2315075 "") (JK) mengatakan dampak dari paket kebijakan itu membutuhkan waktu untuk memberikan hasil. ‎

"Ya memang itu tidak serta merta. Oleh karena itu, paket itu juga adalah upaya yang membutuhkan waktu. Nah kita lagi membahas apa yang bisa segera kita lakukan," tutur JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (15/9/2015).

‎Pemerintah, lanjut JK, akan fokus dalam melakukan deregulasi dari aturan yang menghambat perekonomian. Ia mencontohkan untuk pembangunan jembatan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tidak boleh memakai baja impor, harus baja produksi dalam negeri.

"Itu berarti akan memicu produksi dalam negeri dan menghemat impor. Seperti, pada keputusan kabinet bahwa Pertamina harus membuka kesempatan untuk suplai dalam negeri dari luar sehingga tidak perlu memakai dolar yang banyak," jelas JK.

Seperti diketahui, pekan lalu Presiden Joko Widodo mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap satu. Paket kebijakan ini diluncurkan pemerintah untuk menggairahkan sektor riil dan industri.

Beberapa hal yang menjadi fokus pemerintah dalam paket kebijakan tersebut ialah menyederhanakan perizinan, menumbuhkan industri dalam negeri hingga menarik lebih banyak lagi investasi. (Silvanus Alvin/Zul)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya