Liputan6.com, Jakarta - Para perwakilan Asosiasi Provinsi PSSI menyatakan kesetiaannya pada induk organisasi sepakbola tanah air tersebut. Mereka menolak keras rencana Kementerian Pemuda dan Olahraga yang hendak menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada awal 2016.
Sebanyak 31 dari 34 perwakilan Asprov hadir di kantor PSSI, Selasa (15/9/2015). Kebanyakan dari mereka menilai Kemenpora belum tentu sanggup mengurus pesepakbolaan tanah air.
"Pada saat ini Aceh tidak terpengaruh oleh situasi yang dibuat Kemenpora. Apabila Kemenpora masih bersikap seperti itu, kami akan cari jalan terbaik lainnya. Tidak mungkin Kemenpora bisa mengurus semuanya. Sepak bola adalah olahraga yang mandiri dan tidak pernah pakai uang negara," ujar Sekum Asprov PSSI Aceh, Khaidir TM di kantor PSSI, Selasa (15/9/2015).
Advertisement
Senada dengan Khaidir, dukungan pada PSSI juga diutarakan oleh Asprov PSSI Jambi, Indra Armendaris. Menurut dia, induk sepakbola tanah air hanyalah PSSI dan tidak ada lagi lembaga lain.
"Kami ingin menunjukkan konsistensi kami dan mengakui PSSI sebagai induk kami. KONI saja mengakui induk sepak bola adalah PSSI, tidak ada lembaga lain," tambah Indra.
Dukungan dari Asprov PSSI terhadap PSSI bukanlah sebagai bentuk perlawanan kepada pemerintah. Menurut Asprov PSSI NTT, Lambertus Ara, pihak Kemenpora seharusnya menghormati keputusan sidang PTUN yang sudah memenangkan PSSI.
"Kita sudah sama-sama ketahui setelah putusan PTUN, yang memenangkan PSSI. Kegiatan kita di bawah PSSI legal dan formal. Tapi kita juga harus realistis, beberapa provinsi terkendala karena tidak ada izin dan dana, karena sarana dan prasarana adalah bangunan pemerintah," tegas Lambertus. (Ton/Win)
Baca juga:
Blind: Gol ke Gawang Liverpool Sesuai Skenario