Liputan6.com, Singapura - Kebakaran hutan yang membuat kabut asap tak hanya menganggu Indonesia. Negara tetangga seperti Singapura juga ikut merasakan dampaknya. Padahal Negeri Singa akan menggelar ajang Formula 1 pada akhir pekan ini.
Ya, kabut asap semakin pekat menghiasi langit Singapura beberapa hari terakhir. Bahkan pada akhir pekan kemarin event lari 10 km dan 15 km akhirnya urung digelar mengingat kondisi udara yang tidak memungkinkan.
Tentu hal ini membuat banyak pihak khawatir tentang penyelenggaraan balap mobil paling bergengsi, F1. Pasalnya para pembalap dan seluruh tim pasti tidak ingin mengambil risiko karena dampak dari kabut asap.
"Situasi kabut asap selalu berganti bukan hanya dari hari ke hari, melainkan per jamnya. Itu sebabnya kami tidak bisa memprediksi Indeks Standar Polusi (ISP) saat balapan nanti. Kami akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk terus memantau keadaannya," bunyi pernyataan resmi dari penyelenggara F1 Singapura.
"Namun berdasarkan tingkat ISP, tidak ada rencana perubahan untuk balapan dan acara hiburan lainnya. Kami hanya menyiapkan langkah-langkah seperti adanya informasi akurat soal ISP, masker, dan petugas medis di sekitar sirkuit."
Pada hari Selasa (15/9/2015), tingkat ISP Singapura berada di angka 126-151. Sementara level yang tidak menyehatkan berada pada angka 101-200. (Vid/Ian)
Baca Juga:
Advertisement
MLS Bantah Gerrard Bakal Mudik ke Liverpool