Liputan6.com, Jakarta Ada saja ulah orang kaya. Tapi sah-sah saja sih kalau sebuah Lamborghini Aventador-nya dijadikan traktor di wilayah lahan pertanian miliknya. Mungkin ia terinspirasi dari asal usul Lamborghini yang semula adalah produsen traktor. Keunikan ini yang jadi sorotan kanal Otomotif Liputan6.com kemarin.
Selain itu, petualangan tim Terios 7 Wonders juga menarik pembaca. Bagaimana perjuangan peserta untuk menemui habitat orang utan di pedalaman Kalimantan jadi kisah yang ditunggu karena perjalanan ini akan menjadi serial di Liputan6.com.
Artikel apalagi yang popular pada Selasa (15/9/15), simak ringkasan berikut:
1. Lamborghini Aventador Dipakai untuk Bajak Sawah
Lamborghini dikenal sebagai merek kendaraan dengan performa yang sangat buas di atas aspal. Namun, sebelum era keemasan supercar, Lamborghini adalah produsen traktor terkemuka di Italia.
Tampaknya, masa lalu Lamborghini yang pernah memproduksi traktor masih dipercaya oleh salah seorang pemilik Aventador. Melalui sebuah foto yang dilansir dari Autoevolution, Selasa (15/9/2015), supercar berlogo banteng tersebut dipaksa melalui jalur tanah yang sebagian masih digenangi lumpur.
2. Perjuangan Melihat Eksotisme Orang Utan di Habitat
Liputan6.com yang berpatisipasi dalam Terios 7 Wonders Borneo Wild Adventure harus menyusuri hutan gambut untuk melihat langsung orang utan di habitatnya. Menuju spot pemantau orang utan, peserta harus menyusuri jalan setapak sejauh 300 meter sebelum masuk hutan.
Secara umum lokasi yang berada di Taman Naional Sebangau ini dipenuhi gambut dan vegetasi tanaman tropis.
3. Honda Sonic Hampir Lampaui Satria FU
Sebulan debut di pasar roda dua nasional, Honda Sonic nampaknya sukses mengancam Suzuki Satria FU, yang dulunya pemain tunggal di kelas bebek sport.
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) untuk distribusi domestik per Agustus menunjukkan, PT Astra Honda Motor (AHM) sukses mengirimkan 8.413 unit Sonic, atau berselisih 279 unit saja dari Suzuki Satria FU 150 dengan 8.692 unit.
4. Rupiah Loyo, Mobil Bekas Laris Manis
Di tengah merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), penjualan mobil secara online justru mengalami kenaikan. Hal ini diungkapkan oleh Wounter van der Kolk, Managing Director Carmudi Indonesia.
Menurutnya, penjualan mobil secara online, terutama mobil bekas memang naik. Tercatat, salah satu dealer yang bekerja sama dengan mereka, di semester ini penjualannya naik 30 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu.
5. Salah Kalau Ganti Oli Tiap 7.500 atau 10.000 Km
Oli punya fungsi yang sangat vital pada mesin kendaraan. Tak heran bila dalam buku manual yang diterbitkan pabrikan, pemilik kendaraan disarankan untuk mengganti oli mesin tiap 7.500 atau 10.000 km.
Akan tetapi, menurut mechanic expert, Galih Laksono, penggantian oli, khususnya bagi kendaraan yang setiap hari melakoni macet, idealnya diganti tiap 5.000 km.
(sts/gst)
Advertisement
