‎Luhut: Tol Laut Jokowi Bisa Tekan Ongkos Logistik RI Jadi 7%

Presiden Jokowi akan membangun tol laut untuk mengurangi biaya logistik.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Sep 2015, 11:28 WIB
Pelabuhan sebagai pendukung utama poros maritim. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membangun tol laut untuk mengurangi biaya logistik Indonesia yang terbilang tinggi dibanding negara lain. Target ongkos logistik bisa ditekan sampai 7 persen dengan pembangunan proyek prioritas tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, tol laut yang dicanangkan Presiden diharapkan mampu menekan biaya logistik dari yang saat ini mencapai 14,9 persen.

"Ongkos logistik ini dibanding negara lain cukup tinggi. Di Jepang saja, biaya logistiknya hanya 4,7 persen," ujar dia saat ditemui usai menghadiri acara 'International Maritime Security Symposium' di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (16/9/2015).

Dengan membangun infrastruktur tol laut, jalur darat dan kereta api, kata Luhut, mampu mengurangi biaya transportasi sampai 7 persen. Dari upaya ini, sambungnya akan berdampak besar terhadap harga-harga barang di Tanah Air.

Dalam hal ini, lanjut Luhut, dibutuhkan peran TNI Angkatan Laut yang bisa mengerahkan armada kapal un‎tuk membantu khususnya di wilayah Timur saat keadaan darurat. "Kadang-kadang di wilayah Timur masih langka terhadap angkutan laut," papar dia.

Luhut mengaku, Presiden Jokowi berjanji meningkatkan pagu anggaran militer atau pertahanan dari 0,8 persen menjadi 1,5 persen dari‎ Produk Domestik Bruto (PDB). Anggaran ini akan dialokasikan untuk menambah armada, termasuk TNI Angkatan Laut.

"Selain pangkalan armada di Surabaya, kita juga perlu punya pangkalan di sisi Barat dan Timur atau dekat Papua. Antara Ambon dan Papua, ada cadangan gas terbesar di Indonesia. Jadi kita perlu pangkalan di bagian Timur, sehingga ada peran TNI Angkatan Laut di sana. Kekuatan armada memang perlu diperkuat di daerah," terang Luhut. (Fik/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya