Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendatangi Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memimpin rapat koordinasi dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman beserta para eselon I dan eselon II di kementerian tersebut.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan dalam rapat ini, JK meminta agar dirinya mendorong peningkatan produksi tanaman pangan pokok seperti beras."Pertama, tingkatkan produktivitas, lakukan intensifikasi untuk tingkatkan produksi dan menekan impor dengan meningkatnya produksi," ujar Amran di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Advertisement
Dia menjelaskan, dalam kondisi rupiah yang terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), JK meminta Kementan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian guna menekan impor. Dengan demikian, Indonesia bisa melakukan penghematan devisa negara.
"Beliau bilang, dalam kondisi seperti ini harus kita tingkatkan produksi dan perkecil impor," lanjutnya.
Namun Amran juga mengungkapkan, selama ini sektor pertanian telah berhasil menekan volume impor. Bahkan ada sejumlah produk pertanian yang mulai diekspor ke negara lain seperti jagung.
"Kami sampaikan, sampai hari ini beras belum impor. Jagung memang impor 1,6 juta ton, tetapi kita ekspor 400 ribu ton, ini juga menurun. Kemudian kedelai menurun, daging sapi menurun," kata Amran.
Pada intinya hasil dari rapat ini, lanjut dia, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi hasil pertanian dengan cara melakukan perbaikan diberbagai sektor. "Beliau minta tingkatkan produksi dengan fokus intensifikasi, (tingkatkan) kualitas benih, pupuk distribusinya, perkuat penyuluh. Ini diminta untuk diakselerasi," ujar Amran. (Dny/Ahm)