Musim Hujan di Sumsel Diperkirakan Mundur

Musim peralihan pada Oktober baru hujan-hujan lokal.

oleh Nefri Inge diperbarui 16 Sep 2015, 16:52 WIB
Cuaca mendung terlihat dari ketinggian Tanah Abang, Jakarta. Foto diambil pada Minggu (4/1/2015). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Palembang - Musim penghujan di Sumatera Selatan diperkirakan mundur dari perkiraaan semula. Musim hujan yang diperkirakan pada Oktober, akan mundur paling lambat pada awal Desember mendatang.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi BMKG Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Agus Santoso, mengatakan musim hujan merata mungkin bisa mundur pada pertengahan November, bahkan pada awal Desember.

"Kalau hujan lokal, mungkin bisa terjadi di bulan Oktober, namun pada Oktober dan November itu baru memasuki masa peralihan," kata Agus kepada Liputan6.com, Rabu (16/9/2015).

Beberapa faktor yang mengakibatkan lambatnya pembentukan awan yang menghasilkan hujan karena Sumsel terkena dampak El-nino. Fenomena pemanasan suhu muka laut di Pasifik Tengah mengakibatkan pasokan uap air untuk pembentukan awan penghujan berkurang signifikan.

Sumsel juga terkena dampak Dipole Mode, berupa fenomena suhu muka laut di Afrika lebih panas dibanding suhu muka laut di Sumatera. Sehingga, dampaknya suplai uap air Dipole Mode dari Samudera Hindia untuk Sumatera akan jauh berkurang.

Kedua, fenomena alam ini semakin memperkecil kemungkinan curah hujan di Sumatera terutama di Sumsel dalam waktu dekat. "Kita juga memperhatikan indikator suhu muka laut lokal," kata Agus.

Pada 2014 lalu, suhu muka laut di Sumsel dingin dan penguapannya lebih tinggi sehingga untuk membentuk awan penghujan lebih sulit. Jadi lebih dominan terbawa angin ke daerah lain seperti barat laut dan Laut China Selatan.

"Semoga seiring dengan dinamika atmosfir, anginnya bisa dekat ke Sumsel pada November ini. Sehingga musim hujan pasti datang," ucap Agus. (Hmb/Sun)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya