Liputan6.com, Jakarta - Sebuah Kopaja menabrak pengemudi Go-Jek Gunawan (43) beserta istrinya Lilis Lestari (36) dan calon bayi di kandungan Lilis yang berusia 8 bulan dan sebuah mobil di Jalan Warung Jati, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu siang 16 September 2015. Akibat peristiwa itu, 1 keluarga tersebut tewas.
Hal ini pun mengundang kegeraman dari Gubernur DKI Jakarta Ahok meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk bersikap tegas. Bila perlu Kopaja yang pengemudinya kerap ugal-ugalan dan armadanya sudah tak layak pakai seperti itu langsung dikandangi.
"Ya makanya saya bilang sama Dishub, bus kayak gitu, kandangin, coret, buang," kata Gubernur bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu di Balaikota, Jakarta, Rabu 16 September 2015.
Menurut Ahok, Kopaja selama ini sudah terlalu lama dibiarkan. Padahal banyak armada mereka enggak mau uji KIR, rem tidak berfungsi dan berbagai masalah lainnya.
"Mereka (Kopaja) kan selalu merasa sombong karena bus kita enggak cukup, dari dulu begitu kan," ucap Ahok.
Ahok mengaku lebih memilih tidak ada bus dibanding harus mempertahankan armada buruk yang justru membahayakan masyarakat.
"Makanya saya sekarang bilang, mulai sekarang buang aja, lebih baik enggak ada bus. Toh kamu sekarang lebih banyak naik motor daripada naik bus gara-gara bus pelayanannya buruk," pungkas Ahok.
Advertisement
Kecelakaan maut terjadi di Jalan Warung Jati Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu 16 September 2015, pukul 13.10 WIB. Kopaja 612 rute Kampung Melayu-Ragunan itu menewaskan sepasang suami-istri bernama Gunawan dan Sisilia.
Kecelakaan terjadi saat motor yang ditumpangi keluarga kecil ini ditabrak dari belakang oleh bus Kopaja yang melaju kencang. Tak hanya berbenturan dengan badan bus, motor keluarga kecil ini juga terdorong hingga membentur minibus Avanza yang berada di depannya. Sehingga posisi keluarga kecil itu terjepit di antara 2 kendaraan roda 4.
Akibatnya Gunawan yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi Go-Jek Gunawan meninggal dunia di lokasi kecelakaan, sementara istrinya Lilis dan jabang bayi berusia 8 bulan di kandungannya tewas di RS Jakarta Medical Center (JMC) usai melewati masa kritis.
Anak kedua pasutri ini Ghiraldo Banu Seprizky (8) pun masih dalam kondisi tak sadarkan diri. Karena kondisinya yang kritis, bocah yatim piatu ini dirujuk dari RS JMC ke RS Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat. (Ndy/Ans)