Obama Undang Bocah yang Diborgol karena Jam ke Gedung Putih

Ayah Ahmed, Mohamed Elhassan asal Sudan mengatakan, putranya, hanya ingin membuat sesuatu yang bagus.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Sep 2015, 08:15 WIB
Presiden AS, Barack Obama (kedua kanan) menyapa awak media saat tiba Bandara Internasional Jomo Kenyatta, Nairobi, Kenya, (24/7/2015). Ini merupakan kunjungan pertama Obama ke kenya sebagai Presiden AS. (REUTERS/Jonathan Ernst)

Liputan6.com, Texas - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengundang Ahmed Mohamed, anak 14 tahun asal Texas yang ditangkap polisi karena jam buatannya disangka bom, ke Gedung Putih. Ahmed membuat jam dan membawanya ke sekolah dengan harapan para guru dan teman-temannya terkesan. Namun dia diborgol dan digiring keluar sekolah layaknya pesakitan.

Di akun Twitter-nya, Obama menyebut jam buatan Ahmed, keren. Dia berkata, seharusnya lebih banyak anak yang menyukai sains seperti Ahmed.

Pada Senin 14 September waktu setempat, Ahmed diinterogasi polisi karena jam buatannya yang ia bawa ke sekolah disangka bom rakitan.

Ahmed membawa jam itu ke sekolah dan memperlihatkannya kepada guru teknologi. Guru lain melihat jam tersebut dan mengiranya sebuah bom rakitan, lalu memanggil polisi, hingga akhirnya Ahmed ditangkap dan ditanyai polisi.

Reaksi keras bermunculan di media sosial dengan tagar #IStandWithAhmed. Ahmed akhirnya dilepaskan karena tak ada tuduhan yang dikenakan kepadanya.

"Selalu bertanya kepada siswa dan staf untuk segera melapor bila melihat ada sesuatu atau ada tingkah laku yang mencurigakan," demikian pernyataan pihak sekolah seperti dikutip BBC, Kamis (17/9/2015).

Ayah Ahmed, Mohamed Elhassan asal Sudan mengatakan, putranya, "hanya ingin membuat sesuatu yang bagus, tapi karena namanya Mohamed dan karena kejadian 11 September maka putra saya mendapatkan perlakuan tak layak."

Dewan Hubungan Amerika-Islam mengatakan kecurigaan ayah Ahmed mungkin tepat. "Saya rasa ini tidak akan dipertanyakan bila namanya bukan Ahmed Mohamed," kata Alia Salem, anggota dewan setempat. (Mvi/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya