Liputan6.com, Jakarta - Para penerbit mobile pertama di lini casual games dan ruang hiburan sosial terus bersaing demi pengguna yang profitabel dan terlibat di dalamnya. Para penerbit itu menghabiskan hingga hampir US$ 3 untuk menyasar satu pengguna baru. Angka itu pun hanya permulaan.
Kemudian, jika pengguna yang disasar tersebut terlibat dan mendaftarkan diri, biaya yang ditelan mencapai antara US$ 40-200. Tapi sekarang, di sisi lain, para brands besar yang bergabung dalam mobile advertising berbondong-bondong mencari cara-cara baru untuk terhubung ke jutaan pelanggan.
Mobile advertising berbasis brand, seperti dikutip dari Venture Beat, Kamis (16/09/2015), meningkat sekitar sepuluh kali lipat pada musim Natal lalu, menurut Lisa Marino dari RockYou. Namun itu juga akan meningkat di musim liburan yang datang.
Hal ini sesuai dengan apa yang pakar internet Mary Meeker katakan baru-baru ini: "Terdapat sebuah gap monetisasi sebesar US$ 25 juta di sektor mobile antara pertumbuhan besar dari waktu yang dihabiskan konsumen pada perangkat mobile, dan pertumbuhan dari pendapatan iklan."
Hal tersebut merupakan berita besar bagi para penerbit mobile, yang menghasilkan uang melalui iklan dan itu pun berarti bahwa bisnis mereka akan tumbuh. Namun, bagi penerbit mobile yang mencari cara untuk terlibat di kampanye pemerolehan pengguna mobile yang luas, hal tersebut merupakan kabar buruk. Sebab pasokannya akan tersedot sehubungan dengan meningkatnya permintaan, dan harga pun pasti akan naik.
Beberapa tahun lalu, penerbit mobile bisa memperoleh pengguna baru pada angka sekitar US$ 1 saja, sedangkan tahun lalu, kira-kira hanya US$ 2. Namun sekarang, banyak aplikasi populer yang menghabiskan antara U$ 4-10 untuk mendapatkan pengguna baru, dengan peningkatan sampai US$ 20 dan US$ 30.
AppScotch mengungkapkan bahwa biaya rata-rata pemerolehan pengguna saat ini berkisar $ 2,91, tapi angka itu juga masih bervariasi di setiap kategorinya. Sebagai contoh, aplikasi dalam kategori bisnis rata-rata memakan biaya lebih dari US$ 1, lalu aplikasi permainan poker menghabiskan biaya US$ 5, dan aplikasi permainan strategi memerlukan biaya lebih dari dari US$ 4. Adapun beberapa permainan lainnya, seperti permainan MMORPG, melambung tinggi di angka $12.
(why/dew)
Ongkos Iklan Aplikasi Mobile Meningkat
Ada "gap" monetisasi sebesar US$ 25 juta di sektor mobile.
diperbarui 17 Sep 2015, 20:40 WIBMobile users; Pengguna mobila. Ilustrasi: Freepik
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Old Shanghai Hadirkan Tradisi dan Kuliner Nusantara dalam Festival Kue Bulan
The Fed Pangkas Suku Bunga, Kredit Bank Bakal Moncer
Kenapa Perempuan Sangat Dijaga dalam Islam? Ini Bedanya dengan Laki-Laki
Cara Memulihkan Google Kontak Hilang, Panduan Lengkap dan Mudah
Tingkatkan Peluang Bisnis, Pemprov Sulbar Bakal Buka Rute Penerbangan Mamuju-Surabaya
Polisi Jadwalkan Pemanggilan Vadel Badjideh Sebagai Saksi Terlapor Kasus Laporan Nikita Mirzani
IHSG Terbenam 2,05%, Transaksi Harian Sentuh Rp 20,1 Triliun
Kontroversi Fasilitas hingga Makanan Atlet PON Aceh-Sumut 2024
9 Ide Bisnis yang Potensial Jadi Ladang Cuan di Kawasan Perumahan
165 Anggota Satpol PP DKI Jakarta Diduga Terlibat Judi Online, Transaksi Capai Rp 2,3 M
10 Sikap Wajib Dilakukan agar Orang-Orang Berhenti Memandangmu Sebelah Mata
Komplotan Maling Sasar Toko Kue di Jaktim, Hasil Curian Dijual Lagi di Medsos