Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan yang terjadi di Jalan Warung Jati Barat 1 Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu 16 September siang menelan 2 korban jiwa. Kedua korban adalah pasangan suami istri yang mengendarai motor, dan ditabrak oleh Kopaja 612 rute Kampung Melayu-Ragunan. Kecelakaan itu juga membuat sebuah minibus, Avanza, ringsek setelah motor yang tertabrak menubruk mobil tersebut.
Hasil pemeriksaan polisi, Kopaja tersebut dikemudikan oleh Budi Wahyono (28), yang ternyata sopir tembakan. Budi sudah dua tahun menjadi sopir bus Kopaja tembakan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal menjelaskan, sopir bus resmi seharusnya memiliki SIM B1, namun Budi hanya dapat menunjukan SIM A atau sim mobil.
"Kalau punyanya SIM A bukan SIM B1 umum, artinya sopir tembak itu. Dia ngaku sudah nyopir Kopaja itu selama dua tahun. Berarti dia sudah dua tahun jadi sopir tembak," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Iqbal menerangkan, hingga kini polisi masih menunggu hasil tes urine pemuda asal Cirebon itu untuk menentukan, apakah pengemudi Kopaja maut tersebut di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan terlarang saat mengaspal di Jalan Buncit Raya, Rabu siang kemarin.
"Hasil test urine belum keluar, kami masih menunggu," ujar Iqbal.
Dia menambahkan, polisi juga akan memeriksa pemilik unit Kopaja tersebut. Hari ini penyidik Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) Polres Jakarta Selatan melayangkan surat panggilan pertama kepada pemilik Kopaja.
"Hari ini surat pemanggilan pertama sudah kami berikan ke pemiliknya. Yang bersangkutan juga harus diperiksa untuk menjelaskan mengapa busnya dikendarai supir tembak," jelas Iqbal.
Polisi telah menetapkan Budi Wahyono sebagai tersangka. Hingga malam kemarin, Budi dan kendaraan mautnya ditahan di Mapolres Metro Jakarta Selatan untuk kepentingan penyidikan. (Sun/Mut)
Pengemudi Kopaja Maut Sudah 2 Tahun Jadi Sopir Tembak
Hingga kini polisi masih menunggu hasil tes urine sopir Kopaja itu untuk menentukan apakah dia di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol.
diperbarui 17 Sep 2015, 12:34 WIBBus Kopaja saat melintas di kawasan Setia Budi, Jakarta, Jumat (8/5/2015). Pemprov DKI Jakarta secara bertahap akan melarang Metro Mini dan Kopaja yang ugal-ugalan karena mengejar setoran. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini Alasan Tak Ada Susu di Sejumlah Daerah yang Terapkan Program Makan Bergizi Gratis
VIDEO: Jutaan Umat Muslim Hadiri Haul ke-20 Guru Sekumpul di Martapura Kalsel
Resmi Dipecat PSSI, Ini Sederat Prestasi Shin Tae-yong Selama Melatih Timnas Indonesia
Tips Mencerahkan Wajah Secara Alami dengan Masker Ini
Kekayaan Para Miliarder Ini Lampaui USD 10 Triliun
6 Artis Ini Bersuara Menanggapi Pemecatan Shin Tae Yong dari Pelatih Timnas Indonesia
Genjot Cadangan Migas, Pertamina EP Donggi Matindok Field Garap Lapangan Offshore
Turis Spanyol Tewas Saat Mandikan Gajah di Thailand
VIDEO: KPU Jakarta Datangi Rumah Pramono Beri Undangan Penetapan Gubernur Terpilih
Pesawat Super Air Jet Rute Lombok-Jakarta Mendarat Darurat di Bandara Juanda Surabaya, Apa Penyebabnya?
Ketua MPR soal Tak Ada Susu di Menu Makan Bergizi Gratis: Masih Bertahap
Link Live Streaming Piala Super Italia Inter Milan vs AC Milan, Selasa 7 Januari 2025 Pukul 02.00 WIB di Vidio