Ini Dampaknya Jika RI Tak Bangun Pembangkit Listrik Baru

Pemerintah telah memprogramkan penambahan penambahan pembangkit listrik 35 ribu Mega Watt (MW) dalam lima tahun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Sep 2015, 22:01 WIB
Seorang Pasukan Elit PLN saat beraksi di Menara Sutet Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah telah memprogramkan penambahan penambahan pembangkit listrik 35 ribu Mega Watt (MW) dalam lima tahun. Apa dampaknya jika kapasitas listrik tidak bertambah?

Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform Fabby Tumiwa mengatakan, jika kapasitas listrik tidak bertambah maka semakin banyak masyarakat Indonesia yang kekurangan listrik. Saat ini masih ada 9 juta rakyat Indonesia yang belum menikmati listrik.

"Kalau listrik kurang, kesempatan orang dapat listrik berkurang, 9 juta belum dapat," kata Fabby, dalam acara dalam acara Livestreaming Liputan6.com, di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (17/9/2015).

Fabby menambahkan, dampak lain jika tidak ada tambahan pasokan listrik baru adalah tidak ada penambahan sektor industri. Pasalnya, berkembangnya industri di tanah air sangat membutuhkan pasokan listrik.

"Kalau industiri mau membangun tidak ada listrik gimana mau membangun?," tegasnya.

Selain itu, jika pasokan listrik baru tidak ada, akan menurunkan produktifitas, konsumsi listrik akan mandek dan tidak berkembang. Hal tersebut akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.

"Ketiga produktifitas turun, kalau rendah ekonomi turun ini yang kita hindarkan, terlebih dari 24 sistem 9 sampai 10 sistem defisit total 7 ribu MW, sistem krisis ini perlu ditambah listriknya kalau tidak kita menikmati mati lampu," pungkasnya. (Pew/Zul)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya