Liputan6.com, New York - Harga emas menguat pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) menyambut keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol.
Dilansir dari Wall Street Journal, Jumat (18/7/2015), harga emas berjangka naik 1,1 persen menjadi US$ 1.131,8 per ounce. Harga emas mendapatkan angin segar dari keputusan The Fed menunda kenaikan suku bunga.
Advertisement
Harga emas berada di posisi terendah dalam lima tahun dalam beberapa bulan terakhir, karena para investor bertaruh bahwa kenaikan suku bunga akan merugikan emas, yang tidak membayar bunga. Emas akan berjuang menarik investor dari obligasi jika The Fed naikkan suku bunga..
Suku bunga acuan yang lebih tinggi juga akan mendongkrak dolar AS, yang akan membuat emas dalam denominasi dolar AS terasa lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
Pada perdagangan hari ini, harga emas juga cenderung mengambil kekuatan baru dari fokus The Fed pada meningkatnya risiko global, kata Katrina Lamb, Kepala Strategi Investasi dari MV Financial, dengan US$ 500 juta dalam aset manajemen.
Banyak investor membeli emas selama periode ketidakstabilan ekonomi dan politik global karena yakin emas lebih baik dari aset kertas seperti saham dan obligasi.
Tetapi beberapa investor menilai kenaikan emas tidak mungkin bertahan lama. Sebab, Bank sentral AS tetap di jalur untuk menaikkan suku, yang akan membebani harga emas, kata Sean Lynch, Kepala Strategi Ekuitas Global dari Wells Fargo Investment Institute, dengan aset yang dikelola mencapai US$ 1,7 triliun.
The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol pada Kamis (17/9/2015). Keputusan ini diambil karena The Fed memperhitungkan dampak kondisi keuangan yang ketat dan perlambatan ekonomi global ke perekonomian Negeri Paman Sam tersebut.
"Perkembangan ekonomi dan keuangan global terbaru dapat menahan kegiatan ekonomi AS dan cenderung memberikan tekanan lebih lanjut ke inflasi dalam waktu dekat," kata The Fed dalam sebuah pernyataan usai Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menggelar pertemuan dua hari.
The Fed masih berencana untuk menaikkan suku tahun ini, menurut proyeksi ekonomi terbaru yang diterbitkan pada hari Kamis. Sekitar 13 dari 17 anggota komite memperkirakan Bank Sentral AS akan menaikkan suku setidaknya 25 basis poin.
Sedangkan enam anggota komite memprediksi angka kenaikan suku bunga akan lebih besar. Komite pengambil kebijakan dijadwalkan akan menggelar pertemuan pada Oktober dan Desember 2015. (Ndw/Igw)
The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol pada Kamis (17/9/2015). Keputusan ini diambil karena The Fed memperhitungkan dampak kondisi keuangan yang ketat dan perlambatan ekonomi global ke perekonomian Negeri Paman Sam tersebut.
"Perkembangan ekonomi dan keuangan global terbaru dapat menahan kegiatan ekonomi AS dan cenderung memberikan tekanan lebih lanjut ke inflasi dalam waktu dekat," kata The Fed dalam sebuah pernyataan usai Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menggelar pertemuan dua hari.
The Fed masih berencana untuk menaikkan suku tahun ini, menurut proyeksi ekonomi terbaru yang diterbitkan pada hari Kamis. Sekitar 13 dari 17 anggota komite memperkirakan Bank Sentral AS akan menaikkan suku setidaknya 25 basis poin.
Sedangkan enam anggota komite memprediksi angka kenaikan suku bunga akan lebih besar. Komite pengambil kebijakan dijadwalkan akan menggelar pertemuan pada Oktober dan Desember 2015. (Ndw/Igw)