Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Gerak IHSG ini berlawanan arah dengan Bursa Asia dan Wall Street.
Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat (18/9/2015), IHSG menguat 11,75 poin (0,27 persen) ke level 4.390,17. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,37 persen ke level 743,67. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat pada awal sesi perdagangan, kecuali Indeks Pefindo 25 yang melemah 0,35 persen.
Sedangkan Bursa Asia, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang, yang merupakan indeks patokan di Asia, turun 0,2 persen. Sedangkan Indeks Nikkei Jepang juga melemah hampir 2 persen.
Di Amerika, Indeks Wall Street menyerah setelah reli hampir 1 persen sehingga berakhir melemah. Indeks S&P 500 turun 0,3 persen.
Ada sebanyak 96 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 34 saham melemah. Sementara itu, 49 saham lainnya diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.265 kali dengan volume perdagangan saham 335 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 435 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham keuangan yang turun 0,030 poin. Sektor saham infrastruktur mengalami penguatan tertinggi yaitu 0,90 persen dan disusul sektor konstruksi yang naik 0,88 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 2 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 2 miliar.
Saham-saham yang menguat pada hari ini antara lain saham PALM naik 12,15 persen ke level Rp 600 per saham, saham WICO menguat 9,72 persen ke level Rp 79 dan saham LPIN mendaki 8,58 persen ke level Rp 6.325 per saham.
Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain Saham CENT turun 6,25 persen ke level Rp 150 per saham, saham STAR melemah 5,97 persen ke level Rp 63 per saham, dan saham GOLL merosot 5,56 persen ke level Rp 85 per saham.
Analis PT BNI Securities, Dessy Lapagu menjelaskan, IHSG pada perdagangan Kamis kemarin ditutup menguat 1,1 persen ke level 4,378 dengan net sell asing mencapai Rp 679 miliar. Penguatan dipimpin oleh sektor konsumsi yang naik 2,5 persen diikuti sektor keuangan yang naik 2 persen.
Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah menyentuh level 14.435. "Keputusan The Fed yang sesuai perkiraan pasar yaitu tetap mempertahankan suku bunga, diperkirakan akan mendorong IHSG kembali melakukan penguatannya pada pergerakan hari ini." jelasnya.
Meski demikian, investor harus mengantisipasi pergerakan nilai tukar rupiah yang diperkirakan terus melemah akibat isu global. Untuk jangka pendek, IHSG diperkirakan akan bergerak sideways dengan kecenderungan masih berpotensi menguat. (Gdn/Ndw)
Berlawanan Arah dengan Bursa Regional, IHSG Dibuka Menguat
Investor harus mengantisipasi pergerakan nilai tukar rupiah yang diperkirakan terus melemah akibat isu global.
diperbarui 18 Sep 2015, 09:16 WIBBursa Efek Indonesia (Liputan6.com/Andrian Martinus)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pasangan Selingkuh, Apa Boleh Langsung Dicerai Buya?
Exco PSSI Sebut STY Bagian Sejarah, Nasib Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Bakal Jelas Siang Ini?
Libur Tahun Baru 2025 Berakhir, 684 Ribu Lebih Kendaraan Kembali ke Jabotabek
3 Pemain Manchester United yang Tak Punya Masa Depan di Awal Tahun 2025
3 Tradisi Unik Suku Muna Sulawesi Tenggara, Salah Satunya Sunat Perempuan
Proses Pembongkaran Lahan Eksekusi PTPN I Diwarnai Provokasi 'Oknum'
Turis Singapura Maafkan Pelaku Pelecehan di Bandung, Minta Kasus Dihentikan
Selama 2024 14 Anggota Polda Lampung PTDH, Kapolda Tegaskan Komitmen Disiplin
Dapatkan Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Manchester United di Vidio, Kick-off Sebentar Lagi
Ikhtilaf Para Ulama tentang Asal Usul Penamaan Bulan Rajab
Makan Bergizi Gratis Dimulai Besok, 4 SPPG di Jakarta Siapkan Menu untuk 12.054 Siswa
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Gresik Petrokimia Beri Jakarta Pertamina Enduro Kekalahan Kedua