Mobil Iron Man Tak Dilirik Konsumen Eropa

Tesla Motors nampaknya tak mendapat sambutan baik di Eropa.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 18 Sep 2015, 16:08 WIB
Konsumen Indonesia yang berniat membeli Tesla Model S diwajibkan memasang outlet pengisian 240 volt atau wall connector.

Liputan6.com, Frankfurt - Tesla Motors nampaknya tak mendapat sambutan baik di Eropa. Ini terlihat dari rapor penjualan sedan listrik besutannya yang kalah bersaing.

Menurut data, penjualan Tesla Model S di Jerman hanya 958 unit dari awal hingga Agustus tahun ini. Hasil tersebut tidak seberapa baik dibanding Mercedes-Benz S-Class yang laku 5.149 unit. Bahkan dibandingkan dengan BMW i3, penjualan Model S lebih rendah 30 persen.

Melihat kondisi ini, tak heran bila pabrikan besutan Ellon Musk -- Iron Man dunia nyata -- enggan memamerkan Model X di Frankfurt Motor Show. Sedangkan Porsche dengan gamblang akan melepas model sportscar listrik dalam lima tahun ke depan. Begitu pula dengan BMW AG yang akan memproduksi mobil hijau lebih banyak dan Audi yang memperkenalkan konsep SUV tanpa emisi, E-tron Quattro.

Ada apa dengan Tesla Motors?

Memang, Tesla Motors bisa dibilang sukses memasarkan Model S di Norwegia dan Belanda, namun untuk pasar yang lebih besar, atau menguasai Benua Biru, torehan ini tidaklah cukup.  

"Sukses di Norwegia tidaklah cukup. Mereka (Tesla Motors) harus bisa menguasai pasar yang lebih besar. Bila bisa taklukan Jerman, maka semuanya mudah," kata Stefan Bratzel, Director of the Center of Automotive Management di University of Applied Sciences in Bergisch Gladbach.

Menanggapi kritikan ini, Tesla melalui juru bicaranya, Ricardo Reyes mengatakan,  untuk bisa merealisasikan target jangka panjang. Pabrikan Amerika ini justru ingin sejumlah pabrikan mendorong turut menetaskan model listrik.

"Ketika Anda mendengar seperti Porsche atau BMW punya komitmen besar untuk itu (mobil listrik), ini membantu kami dalam mempopulerkannya," kata Reyes.

(gst/sts)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya