Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) mempercepat pelunasan utang sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,44 triliun (asumsi kurs Rp 14.461 per dolar Amerika Serikat) dari Bank UOB. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mengurangi risiko terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing.
Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk, Dian Siswarini menuturkan kondisi ekonomi global yang kurang menguntungkan telah berpengaruh ke neraca keuangan. Lantaran ada pinjaman dalam dolar Amerika Serikat (AS) yang tidak dilakukan lindung nilai atau hedging sehingga membuat kerugian kurs di setiap kuartal.
Advertisement
Karena itu, perseroan memutuskan menempuh langkah percepatan pelunasan atas pinjaman-pinjaman dalam mata uang asing agar neraca menjadi lebih baik ke depan."Perseroan telah mempercepat pelunasan utang US$ 100 juta dari bank UOB yang merupakan bagian dari pinjaman eksternal dolar AS yang tidak memiliki lindung nilai pada neraca keuangan XL," ujar Dian dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (18/9/2015).
Ia mengatakan total pinjaman dalam dolar AS mencapai US$ 1,55 miliar pada akhir Juni 2015. Sekitar 62 persen merupakan pinjaman eksternal dolar AS yang telah dilakukan lindung nilai.
"Percepatan pelunasan pinjaman yang didanai dari kas tunai internal ini merupakan tahap awal dari rangkaian inisiatif yang akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan untuk kurangi risiko pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang tidak dilindungi nilai," ujar Dian.
Ada pun agenda transformasi bisnis yang dijalankan oleh XL Axiata diimplementasikan melalui strategi 3R yang telah berjalan sejak 2015 antara lain "Revamp, Rise dan Reinvent. Revamp mengubah modal bisnis pencapaian jumlah pelanggan dari volume ke value dan strategi bisnis untuk meningkatkan keuntungan produk. Lalu rise dengan meningkatkan nilai merek XL melalui strategi dual-brand dengan Axis guna menyasar segmen pasar berbeda. Reinvent akan membangun dan menumbuhkan berbagai inovasi-inovasi bisnis. (Ahm/Gdn)