Liputan6.com, Jakarta - Vladimir Drinkman, seorang hacker Rusia berusia 34 tahun, mengaku bersalah di Pengadilan Federal Amerika Serikat terkait perannya dalam peretasan (hacking) NASDAQ, JCPenny, 7 Eleven, Dow Jones, JetBlue dan organisasi besar lainnya di Amerika Serikat.
Menurut informasi yang dihimpun dari Tech Worm dan ditulis Sabtu (19/09/2015), ia dikabarkan mengakui keterlibatannya dalam skema seluruh dunia yang pada akhirnya mengantongi lebih dari 160 juta detail kartu kredit.
Pengacara federal di New Jersey yang menuntut Drinkman dengan tuduhan konspirasi yang melibatkan penipuan dan akses ilegal ke komputer yang dilindungi mengatakan, kasus ini merupakan kasus terbesar yang pernah dituntut di negeri Paman Sam tersebut. Menurutnya, perusahaan-perusahaan Amerika dan sejumlah individu lainnya kehilangan lebih dari US$ 300 juta karena pelanggaran yang dilakukan oleh Drinkman.
Drinkman, yang ditangkap di Belanda pada 2012, dan diekstradisi ke Amerika Serikat awal tahun ini, dijadwalkan akan menjalani hukumannya pada bulan Januari mendatang.
"Tergugat seperti Vladimir Drinkman, yang memiliki kemampuan untuk masuk ke jaringan komputer kami, dan keinginan dia untuk melakukannya, menimbulkan ancaman serius untuk kesejahteraan ekonomi, privasi, dan keamanan nasional kami," kata jaksa Paul J. Fishman dari Distrik New Jersey dalam sebuah pernyataan.
Drinkman dan kelompoknya, yang beberapa di antaranya masih buron, akan memantau target komputer perusahaan dan memindai kerentanan dalam penerapan SQL di komputer tersebut untuk membuat jalan masuk dan akhirnya menjaring data rahasia, lalu menjualnya di forum internet 'bawah tanah'.
Saat ini tiga orang terduga yang merupakan rekannya masih buron. Sementara rekannya yang keempat, Dmitriy Smilianets, 32, dari Moskow, yang diduga menjual informasi yang dicuri, masih dalam tahanan federal.
(why/dew)
Curi 160 Juta Data Kartu Kredit, Hacker Ini Dipenjara 30 Tahun
Hacker Rusia menghadapi 30 tahun hukuman penjara setelah mengaku bersalah telah mencuri 160 juta detail kartu kredit.
Diperbarui 19 Sep 2015, 08:15 WIBilustrasi credit card hacker. ilustrasi: consumeraffairs.com
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Merebus Telur Supaya Mudah Dikupas, Ini Rahasia Agar Hasilnya Mulus
IHSG Terpangkas 1,8 Persen pada 10-14 Maret 2025, Apa Saja Sentimennya?
Ratusan Butir Exymer dan Tramadol Disita Polisi dari Warung Kelontong di Tangerang
10 Manfaat Kunyit sebagai Obat Alami, Turunkan Gula Darah hingga Risiko Kanker
Tata Cara Mengqodho Sholat Dzuhur di Waktu Ashar: Niat dan Sebab yang Membolehkan
Mudik 2025: Rindu Keluarga Vs Tantangan Perjalanan
Direktur Anyar Arsenal Tetapkan Target Prioritas di Bursa Transfer Musim Panas 2025
Insiden Buang Air di Panci Bikin Geger, Restoran Hotpot di China Beri Kompensasi untuk 4.000 Lebih Pelanggan
Antisipasi Potensi Cuaca Ekstrem, Polda Sumsel Buka Layanan Hotline untuk Bantu Pemudik Lebaran 2025
Antusiasme Konsumen di Penjualan Perdana Lini Xiaomi 15, Rela Antre dari Pagi
Jalani Puasa di Tengah Kompetisi, Wonderkid Barcelona Lamine Yamal Sebut Performanya Tak Terganggu
Persiapan Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid Sambut Kelahiran Anak Pertama, Bersiap Jadi Orang Tua