Liputan6.com, Papua - Sejak dibebaskan dari cengkraman gerombolan bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), 2 WNI ini langsung masuk rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Keduanya pun mulai bicara saat ditahan 9 hari oleh OPM. Dalam tayangan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (19/9/2015), mereka mengaku sejak ditawan pada 9 September lalu, mereka ditawan di tempat-tempat yang berbeda dan keluar masuk hutan di wilayah negara Papua Nugini.
Advertisement
Selama itu pula keduanya hanya diberi makan ubi bakar. Penyiksaan dan penganiyaan juga diterima kedua sandera asal Buton, Sulawesi Tenggara ini karena mereka tidak mampu berbahasa papua.
Sudirman dan Badar sempat melarikan diri, namun hutan yang lebat dan tidak ada GPS keduanya hanya berputar-putar saja di dalam hutan dan kemudian ditangkap dan disiksa kembali.
Setelah diancam akan diserbu Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kamis 17 September malam, gerombolan OPM menyerahkan 2 sandera ke tentara Papua Nugini di Kampung Skouw, Ciauw Bewani. Keduanya kemudian dijemput TNI lalu dibawa kembali ke Papua.
Meski sandera sudah diserahkan, tentara Papua Nugini masih mengejar otak penyanderaan. Sejauh ini sudah 2 orang penyandera sudah ditangkap. (Mar/Ali)