Gerak IHSG Berpeluang Variasi di Awal Pekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.348-4.428 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Sep 2015, 07:40 WIB
Papan harga saham terpampang di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bervariasi secara teknikal pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Kepala Riset PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada menuturkan laju IHSG sempat di atas area target support 4.300-4.315 dan mampu melampaui target resistance 4.385-4.405 meski di tutup di bawah target itu pada perdagangan saham Jumat pekan lalu. Hal itu menunjukkan kalau laju IHSG terlihat masih konsolidasi sehingga IHSG rentan terjadi pembalikan arah jika tidak didukung sentimen positif.

"IHSG diharapkan dapat bertahan di zona positifnya saat ini agar tidak berubah menjadi tren melemah. IHSG akan berada di rentang support 4.348-4.365 dan resistance 4.408-4.428 pada perdagangan saham Senin pekan ini," ujar Reza dalam ulasannya, Senin (21/9/2015).

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan IHSG rawan koreksi seiring indeks saham Dow Jones bergerak negatif pada akhir pekan lalu. Hal itu lantaran ketidakpastian bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) yang menunda kenaikan suku bunga.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 289,95 atau 1,74 persen ke 16.384,79, indeks S&P 500 kehilangan 32,12 poin atau 1,61 persen ke 1.958,08 dan indeks Nasdaq Composite turun 66,72 poin atau 1,36 persen menjadi 4.827,23 pada Jumat waktu setempat.

"Sentimen The Fed telah menekan indeks saham Dow Jones pada akhir pekan lalu. Sentimen ini akan memukul bursa saham Asia termasuk Indonesia," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

Ia mengatakan, IHSG akan bergerak di kisaran support 4.343-4.360 dan resistance 4.398-4.407 pada awal pekan ini. "Bila IHSG berada di support 4.290 maka sentimennya kurang baik," kata Satrio.

Ia menambahkan, sentimen The Fed juga masih akan menekan laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Ada kemungkinan rupiah bergerak di kisaran 14.400-14.600. "Masih sentimen global menekan IHSG dan rupiah. Saat ini memang situasinya terlambat untuk memperbaiki keadaan, tetapi diharapkan paket kebijakan ekonomi dapat membantu," ujar Satrio.

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi memprediksikan IHSG masih bergerak variasi dengan kecenderungan tertekan. IHSG akan bergerak di kisaran 4.300-4.420 di awal pekan ini.

Untuk perdagangan saham di awal pekan ini, Reza memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Sedangkan Satrio memilih merekomendasikan untuk melepas sejumlah saham terutama sektor saham bank dan konstruksi.

Pada perdagangan saham Jumat 18 September 2015, IHSG naik tipis 1,9 poin (0,04 persen) ke level 4.380,32. Indeks saham LQ45 melemah tipis 0,08 persen ke level 740,37. Berdasarkan data RTI, investor asing masih melakukan aksi jual. Tercatat investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 500 miliar. (Ahm/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya