Mahasiswa Undip Gelar Aksi #SemarangMelawanAsap

Darurat asap di beberapa wilayah di Indonesia membangkitkan rasa solidaritas dari berbagai kalangan di tanah air. Salah satunya ini.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Sep 2015, 12:05 WIB
Darurat asap di beberapa wilayah di Indonesia membangkitkan rasa solidaritas dari berbagai kalangan di tanah air. Salah satunya ini.

Liputan6.com, Jakarta SEMARANG-Bencana Kabut Asap yang melanda beberapa kawasan di Indonesia memang menjadi perbincangan terhangat di kalangan masyarakat akhir-akhir ini. Bencana kabut asap sendiri sebenarnya merupakan bencana tahunan. Namun, semakin tahun semakin parah bencana ini melanda indonesia.

Puluhan mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang melaksanakan aksi long march yang dinamai #SemarangMelawanAsap pada Minggu, 20 September 2015 di kawasan Simpang Lima, Semarang. Aksi ini merupakan salah satu bentuk advokasi dan kepedulian mahasiswa dalam merespon bencana kabut asap dari kebakaran lahan yang terjadi di pulau Sumatera dan Kalimantan.

Puluhan mahasiswa yang mengikuti aksi ini tergabung dalam Diponegoro Volunteer, kelompok relawan yang dibentuk dari berbagai elemen mahasiswa Universitas Diponegoro. Mereka yang ‘turun ke jalan’ kali ini tergabung dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro, beberapa perwakilan fakultas dan juga ikatan mahasiswa Riau.

Aksi yang dimulai pukul 06.30 WIB hingga 08.30 WIB ini cukup menarik perhatian masyarakat Semarang yang melaksanakan Car Free Day di kawasan Simpang Lima. Selain Long March, pada aksi #SemarangMelawanAsap juga dilakukan aksi teatrikal dan mengajak warga semarang untuk ikut berdonasi serta membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan untuk peduli dengan bencana kabut asap di Sumatera dan Kalimantan.

Koordinator Aksi #SemarangMelawanAsap, Yovandra, mengatakan bahwa aksi ini bukan hanya untuk mengkritisi pemerintah. Namun lebih dari itu melalui aksi #SemarangMelawanAsap, Diponegoro Volunteer ingin masyarakat Semarang untuk peka dan peduli dengan bencana kabut asap yang melanda saudara-saudara di beberapa kawasan.

“Sebenarnya bencana ini (kabut asap) sudah lama kan, dan menjadi bencana tahunan. Setiap tahunnya malah semakin lebih parah. Kami (Diponegoro Volunteer) menginisiasi gerakan ini, Semarang melawan asap, mengikuti beberapa daerah lain yang juga muncul gerakan melawan asap” tutur Yovandra.

Lebih lanjut, menurut Yovandra, aksi #SemarangMelawanAsap akan dilanjutkan pada Jumat, 25 September 2015 nanti dengan mengadakan shalat Istisqa’ atau shalat meminta hujan setelah Shalat Jumat di Masjid Kampus Undip, Tembalang, Semarang.

 

 

 

Pengirim : 

Aditya Fahmi Nurwahid
Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013, FISIP Undip

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya