Liputan6.com, Jakarta Perubahan yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merelokasi salah satu sisi pemukiman kumuh di bantaran Waduk Pluit berbuah manis. Kini, lahan tersebut beralih fungsi menjadi taman yang bisa sebagai alternatif tempat rekreasi masyarakat sekitar.
Seperti yang diungkapkan Sumantri (32) asal Tomang, Jakarta Barat untuk kedua kalinya mengajak keluarganya bermain di Taman Kota Waduk Pluit ini. "Minggu lalu anak sudah bermain di taman ini, minggu ini minta ke sini lagi. Bagus lah bisa rekreasi tapi tidak bayar," terangnya saat berbincang dengan Health-Liputan6.com pada Minggu (20/9/2015).
Advertisement
Sang anak, Fathir (7) merasa senang bisa bebas bermain di sini. Apalagi kini ada fasilitas alat olahraga secara gratis yang bisa ia mainkan. Salah satunya ia nampak asyik bermain single seat horse ride. Sebuah alat olahraga yang berfungsi menguatkan otot paha, betis, sendi lutut dan tangan.
Hal senada juga diungkapkan Nisa (13) dan keluarga yang rumahnya tak jauh dari taman ini. Paling tidak seminggu sekali ia bersama ayah, ibu, dan adiknya bermain ke sini.
"Ke sini buat refreshing aja. Daripada ke mal, ngabisin duit mending ke sini gratis. Kita bisa pakai alat-alat olahraga itu. Terus bisa juga main raket (bulutangkis). Semuanya gratis," terang Nisa antusias.
Selain kelurga Sumantri dan Nisa, masih banyak lagi orang-orang di sekitar melakukan aneka aktivitas di sini. Mulai dari jogging, bersepeda, main basket, atau sekadar jalan-jalan.
Pepohonan yang mulai rimbun dan petugas kebersihan yang senantiasa terus menjaga agar taman ini cantik berhasil memikat masyarakat mengunjungi taman yang terletak di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara ini.
Sayangnya, pemandangan waduk Pluit belum secantik yang diharapkan. Banyak sampah masih nampak mengapung meski sudah setiap hari dibersihkan.
