Liputan6.com, Jakarta - Adhyaksa Dault resmi mengukuhkan dirinya menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta tahun 2014. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu juga mengkritik gaya komunikasi Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dinilai belum sempurna.
"Komunikasi Pak Ahok harus disempurnakan, bukan kurang baik. Pak Ahok komunikasinya harus lebih dibuka, disempurnakan," ujar Adhyaksa di Jakarta, Minggu (20/9/2015).
Advertisement
Dia mengaku belum ada pembicaraan untuk menjadi pendamping Ahok dalam Pilkada DKI 2017. Namun begitu, dia menegaskan tak ingin menjadi orang nomor 2. Hal ini lantaran langkahnya menuju DKI 1 bukan berdasarkan mencari kekuasaan.
"Belum ada pembicaraan ke sana. Tidak ada seandai-andainya. Enggak ada seandainya. Saya bukan mencari kekuasaan kalau untuk jadi orang kedua. Udah cukup kekuasaan itu. Kalau amanah, maju nomor satu. Kalau enggak, ya enggak usah. Ngapain, enggak nyari duit," terang Adhyaksa.
Meski begitu, dia masih belum tahu apakah langkahnya bertarung dalam Pilkada nanti akan menggunakan kendaraan partai politik atau melalui jalur independen. Kendati saat pendaulatan dirinya, hadir sejumlah tokoh dari partai.
"Partai tadi datang ke sini tadi. Enggak tahu mau ngapain? Dia mau datang ke sini kan inisiatif, kan begitu. Namanya juga orang jualan, laku syukur kalau enggak, ya udah," ucap dia.
Majunya Adhyaksa Dault dalam Pilkada DKI mendapat dukungan dari sang istri, Mirah Amiria Arismunandar. Mirah ikhlas saat suaminya mendapat dukungan dari tokoh publik dan memintanya untuk terus berjuang.
"Saya ikhlas. Saya izinkan terus maju dan berjuang," tukas Mirah.
Nama Adhyaksa didaulat oleh ratusan tokoh politik dan masyarakat yang tergabung dalam Forum Peduli Jakarta (FPJ). Seorang inisiator FPJ, KH Wahfiuddin mengklaim warga Jakarta mendukung Adhyaksa bukan lantaran hanya populis, tapi karena pria berkumis itu memiliki rekam jejak yang tak perlu diragukan.
"Kami menyadari bahwa masyarakat Jakarta semakin matang dalam berdemokrasi dan sangat teliti, karenanya popularitas bukan satu-satunya alasan kami meminta Adhyaksa Dault maju sebagai Gubernur DKI, tetapi rekam jejaknya sejak lahir hingga sekarang ini," ujar Wahfiuddin.
Pantauan Liputan6.com, dalam acara yang mendaulat Adhyaksa sebagai bakal cagub DKI ini turut dihadiri oleh mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, mantan Cagub DKI Jakarta 2012-2017 Mayjen (Purn) TNI Hendardji Soepandji, anggota Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy, dan eks Menteri Pertanian Suswono. (Ali/Ans)