Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menggelontorkan anggaran terkait pengendalian kebakaran lahandan hutan di seluruh wilayah di Indonesia. Namun Indonesia Budget Center (IBC) menilai, anggaran tersebut mengalami penurunan.
"Anggaran pertumbuhan anggaran kebakaran hutan mengalami penurunan 11% hingga 13%," kata peneliti senior IBC Roy Salam di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (20/9/2015).
Advertisement
IBC menyebut dalam 3 tahun terakhir, pemerintah menyediakan anggaran khusus pengendalian kebakaran hutan sebesar Rp 421,68 miliar. Untuk 2015, pemerintah kembali menganggarkan sebesar Rp 190,4 miliar. Karena itu, pihaknya menilai proyek pengendalian kebakaran belum optimal, sehingga kebakaran lahan hutan di Sumatera dan Kalimantan belum bisa dipadamkan.
Selain itu, dengan anggaran yang mengalami penurunan, Kementerian Lingkungan Hidup menjadi tidak mampu berbuat banyak mencegah terjadinya kebakaran hutan. Belum lagi, fokus pembangunan pemerintah kini lebih condong pada pembangunan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan ketimbang mengurusi soal lingkungan hidup dan hutan.
Kata Roy, tidak heran jika dikatakan pemerintah kurang sigap dalam mencegah timbulnya kebakaran hutan. Seperti yang saat ini terjadi di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
"Itu terlihat dari isi Perpres Nomor 3 Tahun 2015 mengenai perubahan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 yang menjadi pedoman penyusunan Rancangan Perubahan APBN 2015, di mana tidak ditemukan soal sektor lingkungan dan kehutanan," tukas Roy. (Ali/Ans)