Menghilangkan Trauma di Balik Cedera Parah Pemain Sepakbola

Belakangan, sejumlah pemain mengalami cedera parah dan harus absen panjang. Bagaimana cara memulihkannya?

oleh Windi Wicaksono diperbarui 21 Sep 2015, 07:30 WIB
Luke Shaw mengalami patah kaki akibat tekel dari Hector Moreno (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kurun waktu dua pekan terakhir, sejumlah pemain mengalami cedera parah yang mengharuskan mereka absen panjang. Pemulihan yang memakan waktu lama bukan tidak dapat mengganggu kepercayaan diri pemain.

Sebut saja gelandang Barcelona Rafinha, bek Manchester United Luke Shaw, pemain Arsenal Jack Wilshere, atau kiper Chelsea Thibaut Courtois, yang belakang mendapatkan cedera cukup parah dan mesti absen panjang. Sebelumnya, Radamel Falcao, Kevin Strootman, Sami Khedira, Aaron Ramsey, Eduardo, Djibril Cisse, Abou Diaby, serta Petr Cech juga mesti menepi lama dari lapangan hijau. 

Foto dok. Liputan6.com


Jika tidak mendapat perawatan yang tepat, pemain yang menderita cedera panjang bisa mengalami trauma. Rasa takut untuk kembali turun ke lapangan bisa mempengaruhi masa depan mereka sebagai pemain sepakbola.

Lalu, bagaimana seharusnya menghadapi situasi tersebut? Fisioterapis wanita Indonesia, Fortunella Levyana, mengungkapkan, siapa saja yang berperan untuk memulihkan trauma pemain yang cedera parah dan harus absen panjang. 

Foto dok. Liputan6.com


"Keberhasilan kembalinya pemain setelah absen panjang akibat cedera parah merupakan tugas beberapa komponen dalam tim, seperti dokter, fisioterapis, pelatih, pelatih fisik, bahkan psikolog," jelas Fortunella kepada Liputan6.com.  


Program Rehabilitasi Pemain Harus Variatif

Juara Serie A musim lalu, Juventus terpaksa harus memikirkan ulang untuk menambah amunisi di lini tengah.

"Fisioterapis bukan hanya berperan dalam menyusun program rehabilitasi, tapi juga harus memberikan dukungan mental yang diberikan dalam setiap sesi terapi," lanjut mantan fisioterapis Pelita Bandung Raya ini.

Menurut wanita yang akrab disapa Nella ini, pemain yang cedera parah dan harus absen panjang harus menjalani rehabilitasi yang berbeda. Selain itu, suasana rehabilitasi yang menyenangkan serta program pemulihan yang selalu variatif bisa membuat mental pemain membaik.  

"Apabila pemain merasa percaya cederanya ditangani dengan baik dan intensif, maka bukan hanya cedera fisiknya yang pulih, tetapi juga mental dan kepercayaan diri akan semakin kuat tanpa menyisakan trauma," tutur Nella. (Win/Vid) 

Baca juga:

"PSG Juara Liga Champions Hanya Masalah Waktu"

Thiago Silva: PSG Bidik Final Liga Champions

Demi Ronaldo, Madrid Tolak Tawaran Fantastis PSG

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya