Jelang Wukuf, Tim Reaksi Cepat Arafah Mulai 'Beraksi' Hari Ini

TRAC bertugas sebagai pengumpul sumber informasi sekaligus memberi solusi terhadap masalah yang dihadapi jemaah haji saat wukuf di Arafah.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Sep 2015, 07:26 WIB
Ribuan jamaah haji memadati Jabal Rahmah menjelang Wukuf di Padang Arafah, Mekkah, Arab Saudi, Senin (15/11). (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang pelaksanaan puncak haji atau wukuf di Padang Arafah, Rabu 23 September 2015, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyiapkan Tim Reaksi Cepat Arafah (TRCA) untuk membantu mengatur kemah jemaah haji dan memastikan kelengkapan infrastruktur pendukung.

Tim ini beranggotakan 104 personel yang diambilkan dari Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah. Karena sangat menentukan dan berperan langsung di lapangan, TRAC yang bermarkas di Tenda Misi Haji Indonesia di Arafah, berada langsung di bawah kendali Kepala Satuan Operasi (Kasatops) Armina.

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Arafah, Nurul Badruttamam menjelaskan, TRAC yang bertugas sebagai pengumpul sumber informasi sekaligus memberikan solusi, dibagi menjadi dua tim.

"Nanti tim pertama mulai bergerak pada 7 Dzulhijah atau 21 September (hari ini). Sedangkan tim kedua bergerak pada 8 Dzulhijah atau 22 September pagi," kata Nurul seperti dikutip dari kemenag.go.id, Senin (21/9/2015).

Nurul memaparkan, jumlah maktab yang ditempati jemaah haji Indonesia mencapai 52 maktab. Masing-masing maktab akan ditempati sekitar 3.000 jemaah haji atau sekitar 8 kloter, di mana tiap kloter berisi 350 hingga 400 jemaah. Karena personel terbatas maka pihaknya memutuskan, setiap maktab hanya akan diawasi 2 petugas.

"Setiap anggota tim bertugas memastikan penempatan tenda-tenda kloter embarkasi di masing-masing maktab, memastikan pengecekan water cooler (pendingin udara air) berjalan normal. Sampai hari ini pemasangan water cooler sudah berjalan sekitar 80 persen," ujar Nurul.

Karena langsung berada di lapangan, personel TRAC diharapkan bisa melaporkan secara cepat kepada Tim Pengendali di tenda Misi Haji Indonesia. Kendala dan permasalahan di masing-masing maktab dicatat dan dicarikan solusinya.

"Jadi nantinya kita memberikan solusi permasalahan yang ada di Arafah. Setiap masalah atau kejadian akan langsung di kirim via whatsapp atau telepon kepada TRCA yang ada di Tenda Misi Haji Indonesia,” jelas Nurul. (Sun/Rmn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya