Liputan6.com, Mekah - Menjelang pelaksanaan puncak haji atau wukuf di Padang Arafah yang berlangsung pada Rabu 23 September 2015, Pengendali Teknis Kesehatan Arafah dr Purwakaning Purnomo Agung mengatakan, pihaknya akan membuka 9 pos pelayanan kesehatan tambahan bagi jemaah haji Indonesia.
Di pos tersebut akan ditempatkan dokter, dokter spesialis, perawat, surveillance dan apoteker. "Kami juga libatkan tenaga musiman atau temus sebagai tenaga evakuasi tanpa alat (tepa) dan tenaga pengantar obat (tepat)," ujar Agung.
Masing-masing pos pelayanan kesehatan dilengkapi dua tempat tidur (bed). Sehingga nantinya akan ada 18 bed yang tersedia. Bed tambahan ini akan menambah kapasitas Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Arafah yang hanya memiliki 10 bed.
Agung mengatakan, tugas terpenting timnya yakni mencegah jemaah jangan sampai sakit saat wukuf di Arafah mengingat suhu di Arafah diprediksi sekitar 40-45 derajat celcius.
"Sosialisasi terus kita lakukan, terutama imbauan agar jemaah banyak minum sehingga cairan yang hilang melalui keringat itu bisa tergantikan. Selain itu, jemaah disarankan makan kurma untuk sumber energi dan glukosa yang cepat diserap tubuh, sehingga jemaah yang lemas itu cepat segar lagi," terang Agung seperti dikutip dari kemenag.go.id, Senin (21/9/2015).
Dia menjelaskan, dalam kondisi normal tiap hari seseorang harus minum minimal 2 liter air. Sehingga diharapkan, jemaah sebelum berangkat wukuf bisa mempersiapkan dan membawa air minum agar tidak mengalami dehidrasi.
Selain membuka 9 pos pelayanan kesehatan tambahan, Agung mengungkapkan, pihaknya juga meluncurkan program OTW atau obat tepat waktu.
Dalam program ini, jemaah haji yang sudah sakit seperti darah tinggi, diabetes dianjurkan untuk meminta obat ke dokter kloter. Selanjutnya, dokter akan melanjutkan ke sektor dan diteruskan ke BPHI.
"Obat itu akan kita cukupi. Harapannya, jemaah yang sakit obat-obatannya tercukupi selama tinggal di Arab Saudi hingga pulang ke Tanah Air. Kita juga waspadai penyebaran virus MERS-CoV dengan cara meminta jemaah memakai masker," jelas Agung.
Agung menambahkan, pihaknya juga sudah menyiapkan langkah penanganan jika sewaktu-waktu terjadi bencana seperti banjir dan badai. "Sudah kita siapkan bekerjasama dengan tim perlindungan jemaah atau linjam," pungkas Agung. (Sun/Rmn)
Cegah Jemaah Haji Sakit di Arafah, BPIH Tambah 9 Pos Kesehatan
Di pos tersebut akan ditempatkan dokter, dokter spesialis, perawat, surveillance dan apoteker. Juga dilengkapi 2 bed.
diperbarui 21 Sep 2015, 07:48 WIBSeorang petugas mendorong tempat tidur di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah. BPHI akan melayani kesehatan calon haji Indonesia yang mulai akan masuk Makkah 1 November.(Antara)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Orang Tua Harus Tahu, Ini 6 Cara Menghadapi Sikap Anak yang Beranjak Remaja
Peringatan Apindo Jika UMP 2025 Naik 6,5%: Waspada PHK Massal!
Awas Tautan Palsu Mengintai Pengguna Internet, Ini 4 Dampak Jika Mengkliknya
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester United vs Everton, Minggu 1 Desember 2024 Pukul 20.30 WIB
Lokasi Tambang Pasir yang Tewaskan Penambang di Lampung Dipastikan Ilegal
10 Resep Daun Singkong Santan yang Enak dan Gurih, Cocok Jadi Menu Harian
Nagita Slavina Bikin Cipung Land, Hadiah Spesial Rayyanza yang Ulang Tahun ketiga
Diet 30/30/30: Tren Baru untuk Turunkan Berat Badan dengan Cepat dan Sehat
Sah! Anindya Bakrie Jadi Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029
KPU Jakarta Ungkap Kepulauan Seribu Jadi Partisipasi Pemilih Tertinggi di Pilkada 2024
Bareng Pelita Jaya, Intip Momen Perayaan Ultah Mainaka Bakrie yang Penuh Keseruan
Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Borong 150 Unit Aletra L8 EV di GJAW 2024