Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Garuda Indonesia telah menyelesaikan penerbangan haji tahap I atau phase keberangkatan calon jemaah haji Tanah Air ke tanah suci sebanyak 82.871 jemaah dengan tingkat ketepatan penerbangan (On Time Performance - OTP) sebesar 92.38 persen pada Kamis 17 September 2015.
Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia, Benny S Butarbutar mengatakan penerbangan kloter terakhir tahap I tersebut ditandai dengan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia (GA 7280) yang membawa calon jemaah haji embarkasi Jakarta (Kloter 39) pada pukul 15.20 WIB, dan telah mendarat di Jeddah, Arab Saudi, Kamis malam waktu setempat.
Advertisement
"Dengan terlaksananya penerbangan terakhir di Jeddah tersebut, maka tahap pertama musim haji tahun 2015/1436H ini, Garuda Indonesia telah menerbangkan total 82.871 calon jemaah haji dari rencana 83.175 jemaah, melalui sembilan embarkasi ke tanah suci dalam 210 kelompok terbang (kloter). Sebanyak 304 jemaah tidak dapat diberangkatkan akibat visa jamaah yang terlambat, serta jamaah yang jatuh sakit," kata Benny di Jakarta, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (21/9/2015).
Pada pelaksanaan penerbangan haji phase I/phase keberangkatan untuk tahun 2015/1436H ini, terdapat 5 (lima) embarkasi dari sembilan embarkasi yaitu embarkasi Banda Aceh, Balikpapan, Medan, Padang dan Lombok yang membukukan Tingkat Ketepatan penerbangan /OTP mencapai 100 persen.
Penerbangan tahap II atau phase kepulangan para jemaah akan dilakukan dalam dua gelombang. Gelombang pertama adalah kepulangan para jemaah dari Jeddah yang akan dilaksanakan tanggal 28 September – 11 Oktober 2015.
Sedangkan gelombang kedua, adalah kepulangan dari Madinah yang akan dilaksanakan 12 Oktober – 26 Oktober 2015. Dalam pelaksanaan penerbangan haji tahun 2015/1436H ini, Garuda Indonesia mengoperasikan 11 pesawat yang terdiri dari 6 pesawat A33-300 (kapasitas 360 seat), 4 pesawat B-747 (kapasitas 455 seat) dan 1 B-777 (kapasitas 393 seat).
Pesawat-pesawat tersebut rata-rata berusia muda dan di antaranya diproduksi pada 2015.Garuda Indonesia menyiapkan sebanyak 484 orang awak kabin yang 70 persen di antaranya merupakan awak kabin yang berasal dari daerah-daerah embarkasi sebagai bagian "pelayanan" Garuda Indonesia kepada para jemaah - khususnya untuk mengatasi kendala komunikasi (bahasa), mengingat sebagian jemaah hanya mampu berbahasa daerah.
Dalam kaitan dengan pelaksanaan penerbangan haji tahun 2015/1436H ini, Garuda Indonesia mengimbau calon jemaah haji, demi keselamatan atau keamanan penerbangan dan kenyamanan bersama, para jemaah diimbau agar tidak membawa barang berbahaya (dangerous goods) ke pesawat, antara lain kompor minyak, gas LPG, korek api, pisau, parang, gunting panjang, hair-spray atau parfum dalam tabung semprot, dan lain-lain. Barang-barang elektronika juga harus dilepas dari baterainya.
Garuda Indonesia juga mengimbau para jemaah tidak menerima titipan barang dalam bentuk apapun dari orang lain untuk dibawa ke dalam pesawat untuk mencegah tindakan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang dapat mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan.
Khusus mengenai barang bawaan, para jemaah haji diharapkan dapat mematuhi ketentuan yang disepakati antara Departemen Agama dan Garuda Indonesia, yaitu barang bawaan tidak melebihi berat 32 kg, baik saat keberangkatan menuju Jeddah atau Madinah maupun kepulangan ke Tanah Air.
Barang bawaan tersebut terdiri dari kopor, satu tas tentengan di kabin dan tas paspor. Garuda akan memberikan secara cuma-cuma lima liter air zam-zam kepada setiap jamaah di bandara demarkasi Indonesia. Untuk mempermudah masyarakat mendapatkan informasi tentang jadwal keberangkatan dan kepulangan penerbangan haji, Garuda Indonesia juga menyiapkan website www.haji-ga.com yang dapat diakses oleh masyarakat. (Fik/Ahm)