Liputan6.com, Jakarta Meski Indonesia masih banyak mengimpor alat kesehatan dari luar negeri, ternyata produk lokal pun tak kalah kualitasnya. Seperti misalnya pabrik alat kesehatan Triton Manufactures yang memproduksi berbagai jenis benang operasi, hernia mesh, penanda kulit untuk bedah, kain pembersih badan dan sebagainya.
Menurut Ahli bedah digestive, Prof Aryono D. Pusponegoro, adanya pabrik alat kesehatan milik anak bangsa ini juga memacu praktisi kesehatan untuk mengembangkan inovasi alat kesehatan.
Advertisement
Di sisi lain, ahli bedah digestive dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof dr Syamsu Hidayat menuturkan, keunggulan produk alat kesehatan dalam negeri ini adalah pengunaan tanpa masa tunggu barang.
"Operasi apa saja, di seluruh dunia, tentu berharap penggunaan alat steril yang bisa menekan infeksi sampai nol persen. Nyatanya, di Indonesia kasus infeksi masih berkisar 5 persen, jauh perbandingannya dengan di luar negeri 1,5-2 persen. Ini karena alat kesehatan tergantung massa tunggu kedatangan barang," ujarnya.
Setidaknya, kata dia, produk alat kesehatan milik anak bangsa ini dapat menekan kasus infeksi karena barang yang masuk ke rumah sakit dalam keadaan baru (fresh). "Upaya kita, alat kesehatan jangan terlalu lama dari pabrik ke kamar operasi untuk mengurangi kontaminasi."
Perintis Triton Manufactures, drg Wawan Lukman mengatakan, saat ini pabriknya telah menghasilkan 1 juta sachet alat kesehatan per tahun. Dan dapat memenuhi 15-20 persen market di Indonesia.
"Triton juga bekerjasama dengan beberapa organisasi profesi seperti Kolegium Ilmu Bedah Indonesia, Ikatan Ahli Bedah Indonesia, Himpunan Perawat Kamar Bedah Indonesia dan lainnya," katanya, melalui keterangan pers, ditulis Senin (21/9/2015).
Menteri Kesehatan Nila Moelek pun turut mengapresiasi pembuatan alat kesehatan dalam negeri. Dia mengatakan, produsen anak bangsa telah mampu menghasilkan hospital furniture, sphymomanometer, stetoskop, handshoen, alat kesehatan elektromedik (infant incubator, nebulizer, O2, concentrator, dental chair, EKG, fetal Doppler, dan lainnya), alat kesehatan disposable, medical apparels dan produk consumable.
"Dengan beroperasinya pabrik Triton XV akan mendorong tumbuhnya pabrik alat kesehatan lainnya sehingga Indonesia tidak lagi bergantung pada luar negeri. Diharapkan, kebutuhan alat kesehatan secara bertahap juga dapat terpenuhi," katanya.