AS dan China Bakal Berdamai di Ranah Cyber

Sebelumnya, AS sempat menuduh pemerintah China sebagai dalang di balik serangan cyber yang menyasar sejumlah instansi pemerintah AS.

oleh Adhi Maulana diperbarui 21 Sep 2015, 12:05 WIB
Tudingan terhadap pemerintah Tiongkok juga diamini oleh eksekutif keamanan di F-Secure, Mikko Hyponen, dan ahli keamanan, Erik Hjelmvik.

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat dan China dilaporkan akan segera melakukan pertemuan untuk membuat kesepakatan terkait masalah keamanan cyber.

Meski belum diketahui kapan pertemuan tersebut berlangsung, seperti yang dilansir laman The Guardian, Senin (21/9/2015), Presiden AS Barack Obama dan Presiden China Xi Jinping, akan turun langsung untuk menyukseskan kesepakatan ini.

Sebelumnya, AS sempat menuduh pemerintah China sebagai dalang di balik serangan cyber yang menyasar sejumlah instansi pemerintah AS.

Pada Juni 2015 lalu, hacker yang dicurigai berada di bawah komando pemerintah China berhasil mencuri sekitar 9.000 alamat email pegawai pemerintah (.gov) dan 12.000 alamat email anggota militer (.mil) AS.

Akibat serangan tersebut, pemerintah AS di bawah kepemimpinan Presiden Obama bahkan sampai merilis pernyataan resmi yang mengatakan, "Ini merupakan serangan terhadap bangsa."

Selain dari China, AS juga kerap mendapatkan serangan dari Syrian Electronic Army atau Pasukan Elektronik Suriah yang membekingi Presiden Bashar al-Assad.

(Dhi/Isk/Sar)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya