Pemerintah Maksimalkan Pengadaan Beras

Ketersediaan beras perlu dijaga agar tidak terjadi lonjakan harga berlebihan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 21 Sep 2015, 13:10 WIB
Pekerja tengah memindahkan beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Jumat (18/9/2015). Harga beras mengalami kenaikan hingga 14 persen dari harga tahun lalu yang disebabkan oleh melonjaknya biaya produksi mencapai 20 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menggelar rapat bersama beberapa menteri Kabinet Kerja untuk menentukan langkah menghadapi fenomena El Nino. Rapat ini digelar di Rumah Dinas Wakil Presiden pagi tadi.

Juru Bicara Wakil Presiden Husain Abdullah menjelaskan rapat yang digelar selama 1 jam itu menyimpulkan pemerintah akan memaksimalkan pengadaan beras.

"‎Rapat menyepakati, sekiranya kemarau berkepanjangan dan produksi terganggu, maka pemerintah harus tetap berusaha untuk menjaga ketersediaan pangan  dengan memaksimalkan pengadaan beras," kata Husain, Senin (21/9/2015).

Ketersediaan pangan, terutama beras, perlu dijaga supaya tidak terjadi lonjakan harga berlebihan. Husain juga menuturkan dalam rapat tersebut juga diputuskan kebijakan impor akan diber‎lakukan bila pasokan kurang.

"Langkah ini  sekaligus sebagai upaya untuk menjaga agar tidak terjadi lonjakan harga yang dapat membebani rakyat miskin. Sehingga Impor juga akan jadi pilihan, jika memang diperlukan," tutur Husain.

Dalam rapat tersebut hadir Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, serta Kepala Bulog Djarot Kusumayakti. Djarot sebelumnya mengatakan ketersediaan beras hingga akhir tahun masih aman. Sebanyak 1,7 juta ton beras tersimpan di gudang Bulog. (Silvanus A/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya