Rolls Royce Tidak Mau Jual Mobil Listrik, Ini Alasannya

Rencana dimulai dengan memproduksi model hibrida yang meluncur pada 2017.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 21 Sep 2015, 18:17 WIB
Rencana dimulai dengan memproduksi model hibrida yang meluncur pada 2017.

Liputan6.com, Goodwood - Sebagai pabrikan kendaraan super mewah, Rolls Royce nyatanya juga tergoda untuk menciptakan mobil dengan tenaga elektrik. Pabrikan yang bermarkas di Goodwood, Inggris, mengungkapkan rencananya untuk meluncurkan model yang disokong energi dari baterai.

"Andaikata kita menemukan teknologi baterai yang menawarkan jarak tempuh yang sesuai dengan ekspektasi pelanggan, kami pun kemudian langsung membayangkan Rolls Royce dengan tenaga listrik," ujar CEO [Rolls Royce](2314029 ""), Torsten Müller-Otvös.

Dilansir Leftlanenews, Senin (21/9/2015), Müller-Otvös menekankan jika ide mobil listrik tersebut melenceng dari apa yang telah diagendakan. Selain itu, proyek mobil listrik juga belum mendapat lampu hijau.

Adapun komentar bos Rolls Royce ini menandakan pergeseran yang cukup signifikan pada merek naungan BMW Group tersebut. Eksekutif perusahaan juga telah berulang kali menolak rencana mobil listrik karena menawarkan jarak tempuh yang terbatas dan saat ini jumlah stasiun pengisian listrik juga masih terbatas.

Oleh karena itu, mobil listrik masih belum dalam cakupan Rolls Royce. Pabrikan Inggris ini mengonfirmasi jika langkah pertamanya adalah meluncurkan model hibrida.

Kendaraan yang disokong mesin bensin dan motor listrik tersebut akan dikembangkan dengan masukan dari BMW yang telah bepengalaman melahirkan mobil ramah lingkungan. Mobil hibrida Rolls Royce dijadwalkan meluncur pada 2017 dan hadir dalam model sedan atau coupe. Peluncuran dilanjutkan dengan varian SUV yang mulai dijual pada 2019.

(ysp/sts)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya