Liputan6.com, Paris - Menara Eiffel ditutup untuk semua pengunjung pada Minggu 20 September 2015 waktu setempat. Gara-gara 3 orang diduga teroris yang membawa ransel besar terlihat memanjat tempat wisata paling populer di Prancis itu.
Polisi anti-teroris yang didukung oleh helikopter terlihat di landmark ikonik, setelah alarm berbunyi. Tapi pencarian ketiga orang mencurigakan sepanjang pagi itu tak membuahkan hasil.
Advertisement
Diduga kuat orang-orang itu telah melarikan diri menggunakan parasut. Memicu spekulasi teori bahwa mereka adalah olahragawan ekstrem.
"Ada laporan 3 orang memanjat menara dari luar sekitar pukul 05.30. Mereka disebutkan memiliki ransel besar. Mereka benar-benar menghilang, sehingga pertanyaan muncul pada dugaan aksi penerjun payung yang ekstrem," kata salah satu sumber polisi seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (21/9/2015).
"Ditakutkan mereka mungkin telah meninggalkan benda berbahaya pada menara sebelum kabur," tambah sumber tersebut.
Pukul 09.00 waktu setempat, ratusan orang termasuk pengunjung dari Inggris yang sudah menunggu untuk naik menara diminta mengosongkan area. Wilayah itu disterilisasi. Loket penjualan tiket pun ditutup.
Menara Eiffel akhirnya dibuka kembali 5 jam kemudian sekitar pukul 14.00, setelah pihak pengelola mengalami kerugian ratusan ribu pound sterling karena banyak turis akhirnya memutuskan pulang.
Menara Eiffel kerap digunakan sebagai lokasi ancaman oleh kelompok teroris, termasuk kelompok Al Qaeda dan ISIS. Keamanan di tempat wisata populer Prancis itu pun ditingkatkan, sejak serangan 3 orang bersenjata di kota itu pada Januari.
Barisan polisi pun disiagakan di sekitar menara dan orang-orang akhirnya kerap pindah bersantai ke tepi Sungai Seine.
Ada banyak peringatan bom di Menara Eiffel dan Perancis dalam beberapa tahun terakhir. Tragedi juga pernah terjadi pada tahun 2005, kala itu seorang penerjun Norwegia meninggal saat mencoba melompat dari menara dengan parasut.
Saat ini Paris tengah dalam kewaspadaan tertinggi.
Menara setinggi 1.050 kaki yang awalnya dibangun untuk World's Fair 1889, menjadi simbol prestise Prancis modern. Bangunan ini juga menjadi monumen berbayar yang paling banyak dikunjungi di dunia. Sekitar 7 juta orang setahun berbondong-bondong mendatanginya.
Atas dasar itu, para pejabat keamanan Prancis pun menyoroti kerentanan Menara Eiffel atas serangan teroris. (Tnt/Rie)