Liputan6.com, Jakarta - Rencana kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen oleh pemerintah masih belum jelas hingga saat ini. Pengusaha Rokok meminta kepada pemerintah agar dilibatkan dalam pembahasan kenaikan cukai rokok tersebut.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Rokok Putih Indoneaia, Muhaimin Mufti mengatakan, sebelum APBN 2016 diputuskan, ia meminta pemerintah mendengarkan masukan dari asosiasi dan industri. "Semoga pemerintah mau menampung aspirasi kami," katanya, Jakarta, Senin (21/9/2015).
Menurut Muhaimin, rencana semula dari pemerintah untuk menaikkan cukai rokok 23 persen akan memberatkan industri rokok. "Target sebesar itu sangat berat buat kami dan susah untuk dicapai," lanjutnya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kepala Badan Kebijakan Fiskal Sauhasil Nazara memastikan nilai kenaikan cukai rokok belum final.
"Sehingga belum bisa dipastikan berapa besarannya," ucapnya beberapa waktu lalu.
Menurut Sauhasil, suara dari industri pasti didengar dan menjadi masukan bagi pemerintah. "Tapi sekali lagi, target penerimaan cukai masih dalam perbincangan di DPR dan keputusannya belum final," lanjutnya.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan adalah, DPR masih melihat asumsi makro dari rencana kenaikan cukai tersebut. Jika asumsi makro sudah terlihat, baru DPR dan sejumlah pihak terkait akan mengubah postur dari kenaikan cukai itu sendiri. "Jadi saya pastikan postur anggaran dari kenaikan itu blm final," tegasnya.
Menurut Hasan Aoini Aziz, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Rokok Indonesia, dampak dari keputusan untuk menaikkan cukai rokok harus diantisipasi oleh pemerintah. Kesulitan yang dialami oleh industri pasti juga dirasakan oleh para pekerja.
Sebab pada 2014 ketika pemerintah menaikkan cukai rokok sebesar 7 persen, sudah tercatat ada 10 ribu tenaga kerja industri rokok yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Tak hanya itu, sejak 2010 sampai dengan 2014, sudah ada 999 pabrikan rokok yang gulung tikar, di mana hal ini juga berdampak kepada banyaknya pemutusan hubungan kerja. "Tentu kami tidak ingin hal ini terulang lagi," katanya.
Sebelumnya, melalui konferensi pers yang mengundang berbagai asosiasi Industri Hasil Tembakau (IHT), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) meminta agar pemerintah meninjau ulang rencana untuk menaikkan cukai rokok sebesar 23 persen pada 2016, karena dinilai akan memukul sektor IHT nasional. (Gdn/Ahm)
Mendekati Pengesahan APBN 2016, Target Cukai Rokok Belum Jelas
Pada 2014 ketika pemerintah menaikkan cukai rokok sebesar 7 persen, sudah tercatat ada 10 ribu tenaga kerja industri rokok yang terkena PHK.
diperbarui 21 Sep 2015, 14:00 WIB(Foto: Peruri)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
PLN Indonesia Power Amankan 19 GW Listrik untuk Nataru
Top 3 Tekno: Cara Lindungi Diri dari Ancaman Penipuan AI Deepfake
Top 3 Berita Bola: Pemain Prancis Berusia 14 Tahun Jadi Rebutan Manchester United dan Barcelona
Pembatasan Operasional Angkutan Barang di Pelabuhan Bakauheni, Ini Jadwalnya
Usai Raih Penghargaan, Bobby Kertanegara Kucing Prabowo Dapat Hadiah Mewah dari Kedubes China
Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
Aksi Wanita Sering Buang Beras ke Sungai Ini Viral, Dituding Mubazir
Harvey Moeis Klarifikasi Tak Pernah Nikmati Uang Rp300 Triliun Setelah Dituntut JPU 12 Tahun Penjara
Jarang Minum Air Putih, Kebiasaan Warga Taipei yang Memicu Tingginya Angka Pasien Cuci Darah
Isi Pledoi Harvey Moeis dalam Sidang Kasus Korupsi Timah, Sebut Sandra Dewi Jadi Penguatnya
Ciri-Ciri Vokal Grup, Pahami Seni Bernyanyi Berkelompok dengan Baik dan Benar
Prioritaskan Kemenangan, Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024 dengan Hasil Imbang Melawan Filipina Asalkan Ini