Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo telah meresmikan beroperasinya mesin bor bawah tanah yang didatangkan langsung dari Jepang untuk mengerjakan proyek Mass Rapid Transit (MRT).
Meski mesin tersebut didatangkan dari Jepang, namun Jokowi memberi nama mesin tersebut dengan sebutan 'Antareja'. Bukan asal-asalan Jokowi memberikan nama pada mesin baja tersebut.
Diceritakan Jokowi, nama 'Antareja' tersebut terinspirasi dari sosok pewayangan dengan nama yang sama. Dimana Antareja adaalah tokoh pewayangan yang dalam ceritanya memiliki kemampuan tembus bumi.
"Kamu harusnya ngerti. Coba tanya ke yang ngerti pewayangan, siapa Antareja, yang jago ambles bumi ya Antareja itu,' kata Jokowi kepada para awak media di Jakarta, Senin (21/9/2015).
Diharapkan kerja Antareja tersebut akan lebih maksimal dan lebih cepat layaknya tokoh pewayangan yang dimaksudkan oleh Presiden RI ke-7 itu.
Mesin bor ini telah tiba di Indonesia sejak Mei 2015. Setelah tiba, mesin ini tidak dapat langsung dioperasikan mengingat perlu proses perakitan. Proses perakitan sendiri dilakukan pada bulan Agustus hingga akhirnya selesai dan langsung dioperasikan pada hari ini.
Bor itu akan mengerjakan jalur terowongan untuk fase pertama proyek MRT Jakarta. Fase pertama adalah jalur dari Lebak Bulus hingga bundaran Hotel Indonesia. Dari sepanjang 16 kilometer jalur itu, 6 kilometer merupakan terowongan bawah tanah dan 10 kilometer merupakan jalan layang. Sedangkan untuk fase 2, dari bundaran HI ke Kampung Bandan, sepanjang 9 kilometer berupa terowongan.
Pada lobang sedalam 12 meter di dekat Patung Pemuda, mesin bor mulai beroperasi. Posisi bor nantinya menghadap ke arah Jalan Sudirman. Sedangkan ekor bor sepanjang 80 meter lebih akan memanjang di bawah Patung Pemuda hingga Jalan Sisingamangaraja.
Bor MRT ini memiliki diameter luar 6,65 meter dan diameter dalam 6,05 meter. Mata bornya memiliki panjang hampir 10 meter, sedangkan ekornya sepanjang 80 meter lebih.
Mesin bor itu memiliki pisau bor yang dirancang khusus dan disesuaikan dengan kondisi tanah di lokasi proyek. Karena itu, mesin bor senilai hampir Rp 70 miliar per satu unit ini hanya bisa dioperasikan untuk proyek tertentu.
Nantinya bor itu akan bekerja 24 jam. Di mesin pengendali bor akan ada tiga orang yang mengoperasikan bor secara terkomputerisasi. Dalam 24 jam, terowongan yang digali dan diselesaikan sepanjang sekitar 8-10 meter. (Yas/Gdn)
Alasan Jokowi Beri Nama Bor Bawah Tanah untuk MRT dengan Antareja
Diharapkan kerja bor Antareja akan lebih maksimal dan lebih cepat layaknya tokoh pewayangan.
diperbarui 21 Sep 2015, 15:57 WIBPresiden Jokowi memperhatikan proyek rancangan MRT, Jakarta, Senin (21/9/2015). Dalam kesempatan itu, Jokowi meresmikan pengoperasian perdana mesin bor bawah tanah "Antareja" proyek MRT. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kisah Mbah Mangli Enggan Tidur di Kasur saat Menginap di Rumah Abah Guru Sekumpul
Cak Imin: Kita Prihatin, Pemilihan Kepala Daerah Diwarnai Politik Uang
Mengenal Guci Forest, Spot Hits di Tegal untuk Berendam Air Hangat dan Menginap
Momen Kompak Pramono Anung dan Putrinya Ulas Kuliner ala Food Blogger, Habiskan 2 Porsi Saking Enaknya
Saat Mbah Kholil Bangkalan Dituduh Memalsukan Uang karena Sering Berangkatkan Haji
Sederet Benda Milik Keraton Yogyakarta yang Dijarah Inggris pada 1812
Program Tampan, Targetkan 258 Ribu Ton Beras Dengan Polda Tumpang Sari di Kebun Sawit
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 1 Desember 2024
Istana: Uji Coba Makan Bergizi Gratis Rp 10 Ribu per Porsi Sudah Berjalan Hampir Setahun
Momen Bos Kripto Makan 1 Buah Pisang Seharga Rp98,2 miliar
5 Film Tema Matematika yang Penuh Teka-teki
Waktu Sholat Tahajud Terbaik Bukan Jam 3 Pagi, Bisa Meraih Kedudukan Tinggi Kata UAH