Liputan6.com, Hamilton - Setelah insiden mengerikan terjadi di kandang harimau di Kebun Binatang Hamilton, kebun binatang itu tutup hingga Kamis 24 September. Seekor harimau Sumatra bernama Oz diketahui menyerang petugas hingga tewas.
Menurut pengelola kebun binatang, zookeeper Samanta Kudeweh diserang Oz saat sedang membersihkan kandangnya di pagi hari pada Minggu 20 September. Sejauh ini belum ditemukan penyebab Oz menyerang Kudaweh yang telah menjalankan profesinya sebagai zookeeper selama 20 tahun.
Advertisement
Namun, banyak yang memprediksi, Oz sedang dalam proses 'mating' atau bereproduksi sehingga menjaga teritorialnya.
Banyak ketakutan dari pihak penyayang binatang bahwa harimau jantan Sumatera ini akan dibunuh setelah menyerang penjaga kebun binatang tersebut, namun, Senin (21/9/2015), pihak Kebun Binatang Hamilton mengumumkan bahwa mereka tidak akan meng-euthanasia hewan yang terancam punah itu.
"Oz adalah hewan yang penting bagi spesies Harimau Sumatra di Kebun Binatang Hamilton," kata Lance Vervoort, general manager Dewan Masyarakat Hamilton seperti dikutip dari ABCNews, Senin (21/9/2015).
Kebun binatang ini memiliki lima Harimau Sumatera untuk dikembangbiakkan secara alami dalam penangkaran demi kelangsungan hidup spesies itu.
"Oz adalah ayah dari dua anaknya, dan dia sangat penting untuk program reproduksi yang berkelanjutan untuk melestarikan spesies langka ini," tambah Vervoort.
Ia juga menekankan bahwa selalu ada risiko bagi staf kebun binatang dalam mengelola hewan besar seperti Oz.
Harimau Sumatera adalah spesies yang terancam punah. Kurang dari 400 ekor harimau yang masih hidup di alam liar Sumatera.
Vervoot mengatakan pandangannya, sebagai profesional, serangan itu sejalan dengan naluri alami harimau.
Ia juga menekankan bahwa kebun binatang tidak akan mengomentari apa yang salah sampai penyelidikan selesai.
Kudeweh adalah kurator kebun binatang yang bertanggung jawab untuk mengatur hewan-hewan di kebun binatang dan bagaimana merawat mereka. Dia pernah bekerja di beberapa kebun binatang sebelum bekerja di Kebun Binatang Hamilton pada tahun 2005.
"Bagiku, hal terbaik tentang peranku adalah kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan hewan tersebut, tapi ada sisi negatifnya adalah harus mengucapkan selamat tinggal pada hewan," tulisnya dalam laman kebun binatang tersebut.
Kudaweh menikah dengan seorang profesional zookeeper serta ibu dari dua anak berusia 9 dan 7.
Ini bukan pertama kalinya penjaga kebun binatang diserang di Selandia Baru. Pada 2012, seorang wanita tewas oleh seekor gajah di kebun binatang dan suaka margasatwa Franklin di selatan Auckland.
Pada 2009, seorang penjaga kebun binatang asal Afrika Selatan di suaka satwa liar Sion dibunuh oleh seekor harimau putih.
Juru bicara dewan kota, Jeff Neems mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir akan keselamatan mereka karena insiden terjadi di kandang. Tak ada hewan yang lepas.
Neems mengatakan kebun binatang Hamilton dikunjungi 128.000 wisatawan per tahun sehingga menjadikannya kebun binatang paling populer ke-4 di Selandia Baru. (Rie/Yus)