Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan seorang penculik dan penyandera 2 warga negara Indonesia (WNI) di Papua Nugini (PNG) merupakan buronan polisi. Data Polri menunjukkan dia merupakan buronan kasus pembunuhan sejak 2006.
"Karena itu ada yang DPO Polri 2006. Kasus pembunuhan," kata Badrodin saat dihubungi di Jakarta, Selasa (22/9/2015).
Namun, Badrodin enggan membeberkan lebih rinci inisial pelaku dan kasus dugaan pembunuhan tersebut. Yang jelas, kata dia, yang bersangkutan bukan kelompok jaringan teroris.
"Kok teroris, wong di Papua kok teroris," sambung mantan Kapolda Jawa Timur itu.
Badrodin menjelaskan penegak hukum di Papua Nugini telah mengamankan para pelaku penculikan terhadap 2 WNI. Proses hukum kepada para pelaku, sambung Badrodin, akan dilakukan di negara tersebut.
Namun, Polri akan tetap menghormati proses hukum terhadap para pelaku yang dilakukan aparat penegak hukum di PNG.
"Kan sudah ada perjanjian ekstradisi dengan PNG. Sehingga kalau kita minta (proses hukum di Indonesia) harapan kita, ya dikasih. Tetapi kan melalui proses persidangan. Kan tidak langsung, karena kan di sana ada proses (hukum) nya, agak lama waktunya," jelas Badrodin.
Sebelumnya, 2 WNI Badar (30) dan Ladiri atau Dirma (28), disandera kelompok bersenjata di hutan pedalaman Papua Nugini (PNG). Keduanya telah dibebaskan oleh Angkatan Bersenjata (AB) PNG pada Jumat 18 September 2015.
Staf Khusus Presiden Lenis Kogoya menyebutkan proses pembebasan 2 WNI dilakukan menggunakan cara adat, tanpa ada operasi militer. "Dibebaskan sukarela, adat yang turun. Di sana adat yang diangkat," ujar Lenis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 18 September 2015.
Lenis tidak membenarkan keterangan yang menyebutkan pembebasan 2 sandera, dilakukan melalui operasi militer yang dilakukan tentara PNG. Dia juga membantah kalau penyandera merupakan bagian dari jaringan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang berada di perbatasan.
Namun, Lenis tidak membantah kalau kelompok penyandera merupakan warga sipil yang mempunyai senjata api. Menurut dia, keberadaan kelompok serupa juga ada di wilayah-wilayah perbatasan di negara-negara lain. (Bob/Rmn)
Satu Penyandera 2 WNI di Papua Nugini Buronan Kasus Pembunuhan
Badrodin enggan membeberkan lebih rinci inisial pelaku dan kasus dugaan pembunuhan tersebut.
diperbarui 22 Sep 2015, 08:27 WIB2 WNI yang diculik di Papua Nugini dibebaskan (Liputan6.com/ Katharina Janur)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tips Jaga Berat Badan Ideal ala Kreator Konten Kuliner Serly Asnim
Puluhan Petugas Kebersihan di Bone Bolango Nyaris Dirumahkan, Kenapa?
Wanita Seperti Ini akan Habiskan Pahala Amal Laki-Laki Kata Ustadz Das'ad Latif, Hati-Hati..
Kiat Song Joong Ki Merawat Wajah agar Mulus, Hasil Bocoran Kim Ji Won
Beredar Pesan WhatsApp soal Lokasi Rawan Aksi Begal di Medan, Kapolrestabes Gidion: Unggahan Lama!
Ustadz Adi Hidayat Enggan Bangunkan Istri untuk Sholat Malam, Ternyata Ini Alasannya
Libur Nataru, 15.277 Pemudik Kembali ke Jakarta Lewat Terminal Kampung Rambutan
Ayah Kandung Meghan Markle Berencana Tinggal di Asia Tenggara, Takut Tak Bisa Bertemu Cucu Selamanya
3 Pelaku Pelecehan Turis Singapura di Bandung Ditangkap Polisi, Ternyata Masih Pelajar
Cerita Saksi Mata Insiden Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 97+200
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 6 Januari 2025
Hasil Liga Inggris: Manchester United Tahan Imbang Liverpool di Anfield