Liputan6.com, Pekanbaru - Sebanyak 21 perusahaan di Riau diduga terlibat dalam pembakaran lahan. Mereka membakar lahannya untuk membuka perkebunan baru. Beberapa di antaranya sudah diusut polisi. Bahkan sudah naik ke tahap penyidikan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan National Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan polisi masih mencari alat bukti untuk mengusut perusahaan yang lain.
"Satgas Penegakan Hukum menangani 21 perusahaan. Sementara tersangka perseorangan ada 53 orang. Penanganan dilakukan penyidik Polda Riau dan PPNS Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," sebut Sutopo kepada wartawan, Selasa (22/9/2015).
Terpisah, Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau AKB Ari Rahman menegaskan penyidik tengah menangani puluhan perusahaan yang diduga terlibat pembakaran hutan dan lahan di Riau.
"Ada puluhan perusahaan di Riau yang tengah ditangani, karena di lahan perusahaan tersebut ditemui titik api beberapa waktu lalu," kata mantan Kapolres Pelalawan ini.
Perusahaan dimaksud berada di Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kuantan Singingi, Kota Dumai, dan kabupaten lainnya. Perusahaan itu bergerak di bidang perkebunan dan hutan tanaman industri.
"Perusahaan terbanyak yang ditemui titik api itu di Kabupaten Indragiri Hilir, Indragiri Hulu dan Pelalawan," tutur Ari.
Menurut dia, ada indikasi perusahaan dimaksud sengaja membakar lahan untuk membuka areal perkebunan baru, dan ada juga faktor kelalaian karena tidak punya alat pemadam memadai.
Satu Direktur Ditahan
Advertisement
Sejauh ini, baru satu direktur perusaahaan ditahan penyidik. Inisialnya adalah FK yang merupakan petinggi di PT Langgam Inti Hibrido, Kabupaten Pelalawan.
Data dihimpun dari Posko Satgas Darurat Asap Riau, sejak Januari-September 2015 terpantau 2.085 titik api di areal hutan tanaman industri (HTI). Jumlah itu tersebar di PT Arara Abadi sebanyak 336 titik, PT RAPP 279 titik, PT Bukit Batu Hutani 107 titik api, PT Hutani Inhil Pratama 103 titik api, PT Rimba Rokan Lestari 146 titik api, dan PT Sumatra Riang Lestari 208 titik api.
Sementara, kebakaran di lahan perkebunan terjadi PT Alam Lestari 43 titik, Non-HGU 1.730 titik api, PT Langgam Inti Hibrindo 23 titik api dan PT Pusaka Mega Bumi Nusantara 10 titik api.
Kabid Humas Polda Riau AKB Guntur Aryo Tejo mengatakan perusahaan yang lahannya sangat jelas terbakar adalah PT Palm Lestari Makmur. Lahan perusahaan ini terletak di Blok D, Desa Penyaguan seluas 40 hektare.
"Api melalap lahan perkebunan sawit dan menyebabkan kabut asap. Lahan perusahaan tersebut berbatasan dengan lahan masyarakat sekitar," kata Guntur dihubungi terpisah.
Hari ini, jarak pandang di sejumlah daerah di Riau sudah membaik. Kabut asap menghilang karena Riau diguyur hujan lebat. Berdasarkan laporan BMKG, jarak pandang di Pekanbaru 7 kilometer, Rengat 6 kilometer, Kota Dumai 5 kilometer dan Pelalawan 2,5 kilometer. Kualitas udara juga sudah berallih dari tidak sehat ke level sedang dan baik. (Bob/Mut)