Jelang Wukuf, Karpet dan Water Cooler Siap Dipakai di Arafah

Satu per satu jemaah haji sudah mulai berdatangan menuju Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina), termasuk dari Indonesia.

oleh Wawan Isab Rubiyanto diperbarui 22 Sep 2015, 17:27 WIB
Jamaah haji menjalankan tarwiyah dengan mabit atau bermalam di Mina, untuk kemudian berlanjut wukuf pada 9 Zulhijah. (Liputan6.com/Anri Syaiful/wwn)

Liputan6.com, Mekah - Satu per satu jemaah haji sudah mulai berdatangan menuju Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina), termasuk jemaah haji Indonesia. Seluruh persiapan telah rampung, Armina telah siap menerima kedatangan para jemaah.

"Kita sudah melihat Arafah ini. Insyaallah sudah masuk 99 persen. Besok sudah siap menerima jemaah haji kita," kata Kepala Satuan Operasional Armina Letkol Abu Haris di Mekah, Arab Saudi.

Hingga Senin kemarin, kata Abu Haris, 99 persen karpet sudah terpasang merata. Air di seluruh kamar mandi pun sudah mengalir.

"Seluruh water cooler sudah berfungsi. Tenda-tenda juga sudah ada bagiannya kloter mana dan mana. Mudah-mudahan ini cerminan kesiapan maktab sambut jemaah haji kita," tutur Abu Haris.

Guna melancarkan pelaksanaan puncak haji atau wukuf di Arafah, yang berlangsung Rabu besok (22/9/2015), 100 orang petugas dari Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah dan Daerah Kerja Madinah PPIH Arab Saudi tidak akan melakukan ibadah haji. Mereka akan fokus melayani jemaah haji selama berada di Arafah dan Mina.

"Ada 40 petugas Madinah yang berangkat ke Mina pada 9 Zulhijah (23/9/2015) sore, tidak berihram," kata Sekretaris Daker Madinah Syarif Rahman di Mekah, Arab Saudi.

Menurut Syarif, petugas yang tidak berhaji tersebut memang sudah dipersiapkan sejak dari Tanah Air agar konsentrasi memberikan pelayanan kepada jemaah. Lagipula, para petugas ini sudah pernah berhaji sebelumnya.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah dan Madinah Nurul Badruttamam. "Sebagian petugas ada yang tidak berhaji, karena memang Daker Bandara mempersiapkan kebutuhan jemaah di Arafah, dari persiapan, water cooler, tenda, dan karpet," ujar Nurul.

Untuk memastikan pelayanan jemaah haji tetap berjalan baik dan lancar, Kasubdit Pembinaan Haji Khoirizi meminta para petugas haji tampil pada puncak haji dengan mengenakan pakaian seragam.

Penggunaan pakaian seragam ini dimaksudkan agar petugas lebih mudah dikenali jemaah, terutama mereka yang membutuhkan pelayanan. "Ini saya tekankan, pada saat Armina petugas wajib menggunakan seragam," tegas Khoirizi.

"Yang sudah berhaji mulai saat wukuf bergerak dari Mekah sampai kembali lagi ke Mekah, dia tetap menggunakan seragam. Yang akan berhaji selesai melontar jumrah aqabah, dia harus menanggalkan ihramnya untuk menggunakan pakaian seragam," pungkas Khoirizi. (Ndy/Sun)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya