Liputan6.com, Dallas - Keluarga Ahmed Mohamed, remaja yang ditangkap karena jam rakitannya disangka bom, memutuskan untuk pindah dari sekolahnya. Ayah Ahmed, Mohamed El-Hassan Mohamed, mengatakan ia menarik anaknya dari sekolah itu karena penangkapan tersebut berakibat buruk terhadap anaknya.
"Ahmed mengatakan, 'Saya tak mau pergi ke MacArthur'. Anak-anak tak akan bahagia di sana," kata Mohamed seperti dikutip BBC, Rabu (23/9/2015).
Advertisement
Setelah kasusnya mencuat, Ahmed menerima banyak tawaran dari berbagai sekolah. Namun, sang ayah mengatakan putranya ingin beristirahat dulu sebelum mengambil keputusan.
Seluruh anggota keluarga berencana terbang ke New York, Rabu, untuk menemui pejabat PBB yang mengundang Ahmed. Sesudah itu, Mohamed berharap membawa anaknya untuk naik haji ke Mekah, Arab Saudi.
Lantas, mereka juga berencana ke Gedung Putih di Washington untuk memenuhi undangan Presiden Barack Obama.
Ahmed sempat mengumumkan rencananya pindah sekolah pada konferensi pers pekan lalu. Ia mengatakan sangat sedih gurunya menyangka jam buatannya sebagai ancaman.
Penangkapan Ahmed mendapat kritik tajam dan memunculkan desakan agar tuntutan terhadap remaja itu dibatalkan dengan cepat. Ahmed ditangkap di MacArthur High School di Irving, Texas, sesudah petugas mengira alat yang ia bawa ke sekolah itu adalah 'bom'. (Ado/Mar/Sar)