Liputan6.com, Washington DC - Presiden China, Xi Jinping, tiba di Seattle, Amerika Serikat Selasa 22 September 2015 waktu setempat. Ini merupakan kunjungan kenegaraan perdananya ke negara tersebut.
Rencananya, Xi akan menghabiskan waktu 3 hari untuk bertemu dengan para pemimpin bisnis dan teknologi di Seattle. Lalu ia dijadwalkan menuju Washington DC untuk menemui Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Advertisement
Salah satu agenda pembicaraan mereka adalah persoalan keamanan cyber, yang mengemuka sesudah Amerika Serikat menyatakan bahwa China melakukan kegiatan mata-mata yang mengganggu hubungan kedua negara.
Agenda pembicaraan lainnya adalah meningkatnya kegiatan China di Asia Tenggara.
Xi akan mengunjungi Gedung Putih untuk makan malam kenegaraan pada tanggal 25 September, dan akan bicara di Sidang Majelis Umum PBB di New York pada 28 September.
Senin 21 September 2015 lalu, Xi menolak adanya anggapan adanya dukungan negara terhadap peretasan yang terjadi terhadap perusahaan-perusahaan Amerika oleh para peretas China. Dalam sebuah artikel di Wall Street Journal, Xi menyatakan peretasan dan spionase cyber merupakan hal ilegal, dan pemerintahnya tidak terlibat dalam pencurian rahasia komersial atau mendorong terjadinya hal seperti itu.
Namun ia menyatakan bahwa Beijing -- yang sebelumnya mengeluh menjadi korban peretasan-- siap untuk memperkuat kerja sama dengan Amerika terkait persoalan ini.
Sementara itu, Penasehat Keamanan Nasional AS, Susan Rice mengatakan pembajakan yang kabarnya didukung China telah merusak kerjasama ekonomi jangka panjang antara AS dan China. "Itu perlu dihentikan," kata dia seperti dikutip dari BBC, Selasa (23/9/2015). (Tnt/Rie)