Pesan Terakhir Adnan Buyung Nasution

Menurut Mauly, kebahagian Adnan Buyung adalah saat bisa bepergian dengan anak dan para cucu-cucunya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Sep 2015, 14:27 WIB
Suasana duka di kediaman Adnan Buyung Nasution (Liputan6.com/ Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kembali kehilangan putra terbaiknya. Pengacara senior Adnan Buyung Nasution menghembuskan napas terakhirnya pada usia 81 tahun di ruang ICCU Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta, pada Rabu (23/9/2015) pukul 10.14 WIB.

Dia meninggalkan istri, 4 anak, 11 cucu, dan 5 cicit. Adnan Buyung juga meninggalkan banyak pesan.

"Banyak sekali pesan ayah. Tapi salah satunya lanjutkan perjuangan ayah, terutama untuk membela orang miskin, tertindas, membela HAM, dan menegakan demokrasi," ujar putra ketiga Adnan Buyung, Rasyid Alam Perkasa ditemui di rumah duka, Lebak Bulus, Jakarta.

Anak kedua almarhum, Mauly Nasution mengatakan, pesan ayahandanya yang paling ingat adalah menjaga sang bunda.

"Waktu beliau masih sempat berkomunikasi lewat tulisan, ayah minta menjaga mama. Menjaga keluarga," ungkap Mauly.

Menurut Mauly, kebahagian ayahnya adalah saat bisa bepergian dengan anak dan para cucu-cucunya.

"Ayah itu tipikal yang sayang dengan cucu dan anaknya. Beliau orang yang sangat pemerhati sekali terhadap cucunya. Kenikmatan beliau adalah bisa pergi bersama putranya," pungkas Mauly.

Adnan Buyung Nasution dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta pada Jumat 18 September karena menderita sakit gigi hebat.

Akibat sakit gigi tersebut, Adnan Buyung ‎tidak bisa mengonsumsi makanan yang keras dan hanya mampu makan makanan cair. Akhirnya, asam lambung Buyung naik dan muntah hebat, sampai berimbas pada debar jantung tak beraturan. Dia akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Kamis 24 September 2015 besok. (Mvi/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya