Bius dan Bedah 21 Wanita, Pria Ini Simpan Alat Kelamin Korban

Polisi mensinyalir para korban penyerangan asusila itu adalah kaum perempuan dari negara tetangga, Lesotho.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Sep 2015, 01:43 WIB
Selain perkara penyerangan asusila, Peter Fredekrisen juga diduga buronan polisi Denmark untuk kasus perdagangan gelap senjata api. (BBC)

Liputan6.com, Johannesburg - Kepolisian Afrika Selatan (Afsel) membongkar kasus kejahatan yang tergolong langka. Mereka menemukan alat kelamin dari 21 perempuan dalam sebuah kulkas milik seorang lelaki Denmark yang ditangkap.

Pria bernama Peter Fredekrisen yang mempunyai dua toko senjata di Bloemfontein, Afsel, itu pun dibidik berbagai sangkaan. Di antaranya penyerangan asusila, ancaman, dan kekerasan.

Fredekrisen yang kini genap berusia 58 tahun itu diduga membius para korbannya terlebih dahulu sebelum 'mengoperasi' mereka. Saat penggerebekan di rumah Fredekrisen di Bloemfontein, polisi juga menemukan obat anestesi serta alat bedah dokter profesional di rumah Peter Fredekrisen di Bloemfontein, Afrika Selatan.

"Tersangka akan tetap ditahan. Tapi ia berkesempatan meminta pembebasan bersyarat pada Senin pekan depan," ucap penyidik Kepolisian Afrika Selatan Brigadir Hangwani Mulaudzi kepada BBC, seperti dikutip pada Kamis (24/9/2015)

Polisi mensinyalir para korban adalah kaum perempuan dari negara tetangga, Lesotho.

Semua Dibungkus Rapi

Wartawan BBC di Johannesburg mengatakan, polisi menggerebek dan menangkap Fredekrisen berdasarkan sebuah informasi yang mereka terima.

Menurut Brigadir Mulaudzi, bagian-bagian yang diyakini alat kelamin itu ditemukan di lemari pendinginnya. Semua dibungkus rapi dalam kantung plastik yang diberi label, lengkap dengan tanggal dan nama perempuan dan asalnya.

"Berbagai obat anestesi serta peralatan dokter untuk pembedahan juga ditemukan di rumah itu," imbuh Mulaudzi.

Brigadir Mulaudzi menambahkan, polisi menyerukan agar para korban datang membantu penyelidikan itu. Selain perkara penyerangan asusila, Fredekrisen juga diduga buronan polisi Denmark untuk kasus perdagangan gelap senjata api. (Ans/Ado)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya