Liputan6.com, Jakarta - Aksi solidaritas pengemudi Go-Jek sudah 2 kali menimbulkan gangguan lalu lintas di Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan. Pertama, saat 1.000 pengemudi Go-Jek berkonvoi mengantarkan rekannya yang menjadi korban tewas Kopaja 612, Gunawan (43) ke peristirahatan terakhirnya pada Rabu lalu dan saat 200 pengemudi Go-Jek menggelar aksi tabur bunga di tempat Gunawan meregang nyawa.
"Saya imbau Go-Jek, mereka boleh berduka tapi jangan mengganggu hak pengguna jalan lainnya. Tidak boleh show off force begitu. Mengganggu masyarakat yang lain dengan aksi solidaritas," tegas Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu 23 September 2015.
Advertisement
Dia mengingatkan kepada pengemudi Go-Jek, masyarakat yang awalnya bersimpati atas peristiwa tragis yang menimpa pengemudi Go-Jek, dapat berubah menjadi antipati karena merasa haknya berlalu lintas terganggu aksi solidaritas tersebut.
"Yang tadinya masyarakat simpati karena rekan mereka ditabrak bisa saja sekarang jadi antipati karena kenyamanan mereka berlalu lintas terganggu kegiatan solidaritas Go-Jek," ujar Tito.
Ia pun menyarankan para pengemudi Go-Jek menggelar aksi solidaritas dengan tertib dan tidak memberi dampak negatif kepada orang lain.
"Saya imbau laksanakan cara-cara solidaritas yang positif tanpa mengganggu publik, misalnya dengan berzikir atau mengadakan pengajian," pungkas Tito. (Ado/Mar)