Liputan6.com, Zhejiang - Rasa takut adalah reaksi emosional terhadap ancaman, sejumlah psikolog mengungkapkan bahwa ketakutan merupakan emosi dasar setara dengan kesedihan, kemarahan dan kebahagiaan.
Jadi, memiliki rasa takut itu dianggap wajar, asalkan tak berlebihan-- karena sebagian besar ketakutan dapat diatasi dengan menjalin hubungan dan dukungan dari orang-orang terdekat. Seperti rasa takut seorang anak yang hendak melakukan prosedur pembedahan di Tiongkok.
Advertisement
Seorang anak perempuan berusia 2 tahun bernama Xin Er memiliki kelainan jantung dan harus menjalani pembedahan di Rumah Sakit Universitas Zhejiang pada tanggal 18 September lalu.
Merasa takut, ia mulai menangis tak terkendali. Namun dokter bedahnya, sekaligus Wakil Direktur Bedah Jantung, Shi Zhou berusaha untuk menenangkannya dengan memperlihatkan film kartun di ponselnya.
"Ia mulai menangis setibanya di ruang operasi," ungkap Shi kepada Bored Panda. Xin terus menangis sambil mengatakan, 'aku mau ayah'."
Lalu aku mengatakan, "'bagaimana jika kota menonton dulu film kartun lalu kita cari ayah, bagaimana?'"
Foto-foto ini diambil oleh dokter Anastesi Jin Ziying-- menurut laporan Xin, kini dalam kondisi yang baik dalam proses pemulihan.
"Tak peduli anak perempuan atau laki-laki, mereka semua pasti akan merasa ketakutan di dalam ruang operasi," ungkap Dr Shi Zhuo kepada Daily Mail.
Sebagai orang tua, kami paham betul bahwa anak-anak mudah merasa takut, dan mengapresiasi kecemasan terhadap sanak keluarganya." (Rcy/Ein)