Liputan6.com, London - Harga emas di pasar spot menguat lebih dari 2 persen pada Kamis (Jumat pagi WIB), merupakan penguatan harian terbesar selama hampir delapan bulan dipicu pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, emas mencetak kenaikan harian terbaik sejak akhir Januari dengan menyentuh level tertinggi satu bulan dari US$ 1.156 per ounce karena dolar AS melemah usai laporan barang tahan lama AS tercatat turun 2 persen pada Agustus.
Investor terus memantau pidato Gubernur Federal Reserve Janet Yellen untuk dijadikan petunjuk kapan Bank Sentral AS akan mulai menaikkan suku bunga acuan.
Advertisement
Sebelumnya The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol dipicu oleh kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global. Namun, Bank Sentral AS memastikan akan tetap menaikkan suku bunga acuan pada tahun ini.
Harga emas naik 2 persen menjadi US$ 1.153,4 per ounce, sementara kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 2 persen ke level US$ 1,153.8 per ounce.
Harga perak naik 2,4 persen menjadi US$ 15,16 per ounce. Sedangkan harga paladium melompat 7 persen dipicu aksi beli yang dilakukan pedagang Jepang usai liburan tiga hari.
"Orang Jepang datang agresif pada tawaran pagi ini, mengambil logam putih membawa harga US$ 20 lebih tinggi," kata Jason Cerisola dari MKS Grup.
Platinum mulai menguat di tengah kekhawatiran tentang permintaan dari sektor otomotif menyusul skandal emisi Volkswagen. Platinum biasanya digunakan dalam katalis diesel untuk membersihkan emisi gas buang.
Harga platinum di pasar spot naik 2,3 persen menjadi US$ 958 per ounce, setelah terkikis sekitar 5 persen dalam empat sesi terakhir. (Ndw/Ahm)