Arab Saudi Bentuk Tim Investigasi Tragedi Mina

Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Naif, telah memimpin rapat darurat yang melibatkan semua pihak terkait.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 25 Sep 2015, 08:13 WIB
Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz Al Saud saat melihat lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi. Raja akan terus menginvestigasi dan menyelidiki jatuhnya crane. (REUTERS/ Bandar al-Jaloud)

Liputan6.com, Jeddah - Musibah kembali melanda jemaah haji di Mekah, Arab Saudi. Tercatat 717 jemaah haji meninggal dunia dalam tragedi Mina, Kamis (24/9) kemarin. Musibah terjadi saat jemaah hendak melempar jumrah.

Peristiwa ini masih meninggalkan tanya. Apakah ada faktor lain selain saling dorong yang memicu tragedi itu.

Demi menjawab pertanyaan tersebut, otoritas Arab Saudi segera bergerak. Mereka memutuskan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki lebih dalam peristiwa memilukan ini.

"Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Naif, telah memimpin rapat darurat yang melibatkan semua pihak terkait. Dalam rapat tersebut telah dibahas penyebab peristiwa dan prosedur penanganannya," kata Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Lalu Muhamad Iqbal, Jumat (25/9/2015).

"Telah diputuskan untuk membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab peristiwa tersebut dan melaporkan hasilnya kepada Raja Salman," sambung dia.

Musibah yang terjadi di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015), itu menjadi yang terparah kedua dalam kurun waktu seperempat abad sejak 1990. Selain korban meninggal dunia, hingga pukul 20.11 WIB atau pukul 16.11 waktu Arab Saudi, tercatat 800 jemaah haji lainnya luka-luka.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebutkan, dalam tragedi itu tiga jemaah haji Indonesia turut menjadi korban.

Korban meninggal yang sudah bisa dikenali adalah Hamid Atwi Tarji Rofia (51) asal Kelompok terbang (Kloter) Surabaya (SUB) 48, laki-laki, Probolinggo, 3 Mei 1964, maktab 2, nomor paspor B1467965.

Kemudian, Syaiyah Syahir Abdul Gafar (50) asal Kloter Batam (BTH) 14, maktab 1, nomor paspor A2708446. Syaiyah berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat. (Sun/Rie/Sar)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya